Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Milenial Negara Maju Berhenti Minum Miras?

2 Maret 2021   13:42 Diperbarui: 2 Maret 2021   13:56 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi minum miras. Gambar : OneLineStock

Inggris, Jerman, AS, Belgia, dan Australia terhadap 1000 responden terhadap anak muda atau milenial menyebutkan mereka berhenti minum miras karena rata-rata responden menjawab pertimbangan kesehatan dan menghemat uang.

Selain riset Abdurrofi Abdullah, Indonesia bukan bangsa pemabuk dalam musim hujan dan musim kemarau karena pertimbangan budaya Nusantara. Saat musim hujan, tubuh akan terasa hangat karena rempah-rempah seperti minuman jahe yang melebarkan pembuluh darah atau disebut vasodilator, terutama pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit.

Hal ini mengakibatkan volume darah akan meningkat di permukaan kulit sehingga membuat bangsa Indonesia merasa lebih hangat tanpa miras. Bangsa Indonesia lebih memilih jahe dibandingkan miras sehingga miras tidak sesuai kearifan lokal.

Kelebihan investasi minuman jahe hangat dibandingkan investasi miras membuka lapangan kerja dan melanjutkan warisan budaya Nusantara. Berbeda responden dari milenial negara maju karena pertimbangan kesehatan dan menghemat uang.

Dalam ilmu kedokteran jahe bersifat anti-inflamasi dan anti-oksidatif yang bisa mengendalikan proses penuaan sedangkan miras semakin cepat proses penuaan dalam tubuh.

Investasi minuman jahe akan sebanding dengan perbaikan budaya yang akan dihadapi bangsa ini pada masa yang akan datang sedangkan miras membentuk generasi pemabuk dan merusak kesehatan Indonesia.

Saya pikir Indonesia lebih baik memanfaatkan jahe untuk menghangatkan sesuai kearifan lokal sehingga investasi rempah-rempah harus dibuka seluas-luasnya sebagai alternatif.

Pemerintah dan rakyat Nusantara memiliki budaya timur yang baik terutama dalam menghemat uang dan pertimbangan kesehatan. Belum lagi, Indonesia memiliki rempah-rempah alternatif butuh investasi untuk minuman penghangat musim hujan dan ekspor untuk musim salju ke negara-negara maju.

Dengan demikian, milenial negara maju berhenti minum miras karena pertimbangan kesehatan dan hemat uang sedangkan negara Indonesia tidak minum miras karena miras tidak sesuai budaya Nusantara dan tersedia rempah sebagai penghangat yang sehat dan rempah-rempah tersedia melimpah di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun