Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kuota Haji, Antara Regulasi, Bisnis Travel dan Tafsir Gratifikasi

25 September 2025   05:12 Diperbarui: 25 September 2025   05:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upgrade Furudha ke Kuota Tambahan

Praktik di lapangan menunjukkan adanya upgrade jamaah Furudha ke kuota tambahan resmi. Jamaah yang tadinya spekulatif dipindahkan ke jalur resmi dengan kepastian visa.

Bagi jamaah, ini menguntungkan. Mereka terhindar dari risiko gagal visa. Bagi travel, ini peluang bisnis. Selama uang masih berada di travel dan dipakai untuk biaya layanan, unsur suap tidak ada. Gratifikasi hanya terbukti bila ada bukti aliran dana ke pejabat publik.

Fakta lain, jamaah tidak ada yang mengeluh. Sebaliknya, banyak yang merasa diuntungkan karena kepastian keberangkatan lebih terjamin.

Penutup

Kasus kuota haji 2024 memperlihatkan dilema tata kelola: antara UU nasional, MoU internasional, dan praktik bisnis travel. Jalur reguler jelas terkait APBN, jalur Plus murni biaya jamaah, sementara Furudha tetap menjadi jalur mahal yang spekulatif.

Tambahan kuota 20 ribu membuka ruang diskresi sekaligus kecurigaan. Namun publik perlu melihat jernih: bisnis travel berbeda dengan gratifikasi, dan klaim kerugian negara triliunan masih butuh pembuktian hukum.

Ke depan, regulasi kuota tambahan harus diperjelas. Dengan begitu, jamaah terhindar dari ketidakpastian, travel tidak bermain di ruang abu-abu, dan negara tetap menjaga integritas tanpa tafsir kabur.

Penulis : Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP-IPHI)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun