Dan sejarah mencatat nama mereka dengan satu kata kunci: berani.
Bukan karena suara mereka keras, tapi karena langkah mereka presisi.
Bicara atau Bergerak?
Tentu, kita tidak bisa menyamakan konteks masa damai dengan masa perang.
Dan tidak semua perjuangan harus dilakukan dalam senyap.
Kritik terbuka adalah bagian penting dari demokrasi.
Suara para purnawirawan bisa jadi cermin bagi kekuasaan untuk bercermin dan menahan diri.
Tapi pertanyaannya:
Apakah semua bentuk perjuangan harus disuarakan?
Apakah semua rencana harus diumumkan sebelum bergerak?
Seni Memilih Sunyi
Militer sejati---baik di film maupun dalam sejarah---tahu bahwa kesunyian adalah strategi, bukan kelemahan.
Tak semua perang dimenangkan dengan suara.
Beberapa justru dimenangkan oleh mereka yang menolak sorotan, tapi menghantam tepat di pusat masalah.
Karena pada akhirnya, strategi terbaik bukan hanya tentang seberapa keras kita bersuara,
tapi kapan kita memilih untuk tidak bersuara---dan mulai bertindak.
Strategi sunyi bukan soal diam. Tapi soal memilih waktu bicara.
Dan ketika waktu itu tiba, kata-katanya bukan hanya tajam, tapi tak terbantahkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI