Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Sunyi

13 Juni 2025   06:24 Diperbarui: 13 Juni 2025   06:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan sejarah mencatat nama mereka dengan satu kata kunci: berani.
Bukan karena suara mereka keras, tapi karena langkah mereka presisi.

Bicara atau Bergerak?

Tentu, kita tidak bisa menyamakan konteks masa damai dengan masa perang.
Dan tidak semua perjuangan harus dilakukan dalam senyap.
Kritik terbuka adalah bagian penting dari demokrasi.
Suara para purnawirawan bisa jadi cermin bagi kekuasaan untuk bercermin dan menahan diri.

Tapi pertanyaannya:
Apakah semua bentuk perjuangan harus disuarakan?
Apakah semua rencana harus diumumkan sebelum bergerak?

Seni Memilih Sunyi

Militer sejati---baik di film maupun dalam sejarah---tahu bahwa kesunyian adalah strategi, bukan kelemahan.
Tak semua perang dimenangkan dengan suara.
Beberapa justru dimenangkan oleh mereka yang menolak sorotan, tapi menghantam tepat di pusat masalah.

Karena pada akhirnya, strategi terbaik bukan hanya tentang seberapa keras kita bersuara,
tapi kapan kita memilih untuk tidak bersuara---dan mulai bertindak.

Strategi sunyi bukan soal diam. Tapi soal memilih waktu bicara.
Dan ketika waktu itu tiba, kata-katanya bukan hanya tajam, tapi tak terbantahkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun