Dalam kesuksesan, godaan tidak datang sekali, tetapi bertubi-tubi. Setiap hari ada kesempatan untuk tergoda lebih jauh. Dan di sinilah kekuatan seseorang untuk mengendalikan diri diuji.
Mereka yang bisa menahan diri, akan mempertahankan suksesnya dalam jangka panjang. Mereka yang gagal? Ya, seperti yang sering kita lihat di berita---dulu berkuasa, sekarang pakai rompi oranye.
Sukses Itu Bukan Tentang Mencapai Puncak, Tapi Bagaimana Bertahan di Sana
Sukses itu seperti naik gunung. Naiknya susah, butuh perjuangan. Tapi yang sering dilupakan orang adalah, turunnya lebih susah. Banyak pendaki gunung yang meninggal bukan saat naik, tetapi saat turun, karena kehilangan keseimbangan.
Begitu juga dengan hidup.
Kita bisa saja menang di awal, mencapai puncak karier dan finansial. Tapi jika tidak hati-hati, kita bisa kalah di akhir, kehilangan segalanya karena tidak bisa mengendalikan diri.
Kesuksesan bukanlah titik akhir dari perjalanan. Ia adalah gerbang menuju ujian yang lebih besar. Dan mereka yang benar-benar sukses bukanlah mereka yang hanya mencapai puncak, tetapi mereka yang bisa tetap berdiri tegak tanpa tergoda oleh angin godaan yang berhembus kencang di atas sana.
Jadi, jika hidup ini hanya mampir ngombe, ya minumlah secukupnya. Jangan sampai karena terlalu haus, malah tersedak dan jatuh dari kursi.
Sebagai penutup, disampaikan sebuah hadis:
"Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad (berjuang) melawan dirinya dan hawa nafsunya." Hadis ini derajatnya shahih, diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu.
Semoga kita semua selalu diberikan kesadaran untuk tidak hanya mengejar kesuksesan, tetapi juga menjaganya dengan kehormatan dan kebijaksanaan.