Mohon tunggu...
Abdul Wahid
Abdul Wahid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang dan Penulis sejumlah buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Homo Homini Lupus

20 Juni 2020   06:55 Diperbarui: 20 Juni 2020   07:16 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Tidak disebut beriman diantara kalian, sehingga mencintai saudaranya sebagaimana kalian mencintai diri sendiri", demikian sabda Nabi Muhammad SAW, yang mengingatkan kesejatian dimensi teologi kemanusiaan adalah ditentukan lewat pembumian dan pemberdayaan cinta kepada sesama (saudaranya)  Sementara cinta kepada sesama ini barulah bermakna jika dosisnya tidak sederajat dengan nilai penghormatan terhadap dirinya sendiri.

Umumnya manusia itu bisa menunjukkan empati dan cintanya kepada orang lain  tidak seadil dan seagung ketika memuliakan atau memperlakukan dirinya. Penghormatan atau "pemanusiaan" diri sendiri lebih diistimewakan dibandingkan penghormatan atau "pemanusiaan" yang dilabuhkan kepada manusia lain. Inilah yang menjadikan kesenjangan masih terjadi dan akan tetap lestari, kecuali manusia itu sudah menjatuhkan opsi persaudaraan sucinya dengan menempatkan sesamanya sebagai pemegang kunci kesempurnaan keimanan.

Jangankan memperlakukan (mencintai) orang lain sederajat, seegalitarin, dan semulia dirinya, Tuhan saja kadang-kadang dikalahkan dan "dimarjinalkan"-nya  atau dialinasikan dari konstruksi relasi social, politik, ekonomi, dan budayanya. Kekalahan Tuhan ini disebabkan tarikan kepentingan diri, kroni, obsesi, ambisi, amarah, dan dendam  jauh lebih diberi tempat secara superoristik dan tiranik, sehingga tampilan perilakunya tidak lagi memproduksi penghormatan terhadap sesama manusia, tetapi ragam pembinatangan yang mencederai bangunan peradaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun