Mohon tunggu...
Abdul Wahab
Abdul Wahab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rakyat biasa

Rakyat bisa yang ingin berbagi informasi di ruang media digital

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Lapak Buku Gratis di Masa Pandemi

10 Agustus 2021   09:20 Diperbarui: 10 Agustus 2021   09:27 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya baca buku di Indonesia sangatlah rendah dilihat dari riset United Nations Educational (UNESCO) pada tahun 2016, mengenai minat baca pada masyarakat Indonesia 0,001% yang artinya dari 1000 orang hanya ada 1 yang rajin membaca. 

Hasil survei Program for Internasional Student Assessment (PISA), yang dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 juga mengatakan masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah dalam membaca, dari 70 negara Indonesia menempati posisi renking ke 62.


Membangun lapak buku gratis merupakan bagian dari pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), yang dapat membuka jalan untuk mengurangi kebutaan huruf dan angka. 

Melihat tingkat membaca masyarakat masih sangat rendah  akan berdampak pada pembangunan manusia. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam perlu menjaga kekayaan alam ini, dimulai dari membaca buku agar mendapat pengetahuan untuk diimplementasikan.


Pada salah satu Desa kabupaten Cirebon sepanjang jalan Desa tidak ada penjual buku satupun, sedangkan toko makanan, jajanan sangat banyak. mucul satu pertanyaan apakah tidak ada peminat dalam membaca? Kesadaran dalam membaca buku perlu ditanamkan sejak dini. Agar menjadi kebiasaan, meluangkan waktu beberapa menit dalam sehari 24 jam untuk membaca buku. Walaupun dalam era Revolusi Industri 4.0 dimana mencari informasi bisa didapat dengan mudah, tingal ketik judul yang akan kita cari di internet otomatis akan keluar jawabannya.


Mencari informasi melalui buku dan halaman internet mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Salah satunya seperti, pada buku mencari agak terlalu susah, penjual bukupun jarang adanya serta belum tentu ada buku yang kita cari, dan terkendala biaya tetapi terjamin akan kualitas dan identitas terhadap buku tersebut. Sedangkan melalui halaman internet dengan mudah, cepat, kita dapatkan informasi yang dicari, akan tetapi kevalidan informasi tersebut harus benar-benar diteliti sumber informasinya. Serta harus modal paket data guna menyambungkan internet.


Di kantor Desapun tidak ada fasilitas ruang perpustakaan untuk warga membaca buku, padahal dari pemerintah pernah menyumbangkan buku untuk gerakan perpustakaan Desa agar masyarakat meningkat dalam minat baca, dalam percakapan bersama aparat Desa buku yang disumbangkan oleh pemerintah sangat banyak akan tetapi entah sekarang dimana? Lantaran tidak ada pengelola, hanya ada beberapa buku yang dipajang dilemari berdebu dan tidak terawat.  


Banyak tokoh sosok inspirasi pembaca bahkan penggila buku, salah satunya persiden pertama Indonesia Soekarno dalam autobiografinya "Seluruh waktuku kugunakan untuk membaca, sementara yang lain bermain-main, aku belajar. Aku mengejar ilmu pengetahuan disamping belajar" Bung Karno sejak kecil gemar membaca. Pentingnya dalam hal membaca sejak dini harus ditanamkan agar menjadi kebiasaan dalam menjalani hidup.


Pada zaman sekarang dimana era Revolusi Industri 4.0 mengubah pola hidup dan kerja manusia menjadi serba efesien, dengan menggunakan teknologi internet yang menjadi kreasi nilai baru. seperti halnya dalam sektor pendidikan yang dulu ketika belajar harus datang langsung ke sekolah sekarang bisa dilakukan secara jarak jauh memanfaatkan teknologi internet. Yang jadi pertanyaan masyarakat Indonesia apakah sudah melek teknologi?


Pada maret 2020 warga Indonesia dideteksi terkena wabah covid-19 menggegerkan seluruh masyarakat, setiap harinya bertambah terus-menerus warga yang positif covid-19 sehingga pemerintah indonesia berlakukan berbagai aturan untuk memutus rantai wabah virus corona. Bahkan semua sektor terkena dampak seperti halnya pada sektor pendidikan semua tingkatan pendidikan diberlakukan pembelajaran dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun