Mohon tunggu...
Abdul Azis Hasan
Abdul Azis Hasan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://www.about.me/abdulstory

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hedonisme Mahasiswa.. Salah Siapa?

5 Januari 2014   13:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:08 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388902677605438597

[caption id="attachment_304048" align="aligncenter" width="525" caption="sumber photo : bp.blogspot.com"][/caption] Kampus membawa peranan penting dalam menyuplai sumber daya manusia yang akan menduduki posisi - posisi penting dalam pemerintahan kelak. Mahasiwa adalah aset penting masa depan bagi bangsa ini. Karakter mahasiswapun beraneka ragam sifat dan bentuknya, Mahasiswa dapat dibedakan menjadi tiga golongan , apa saja golongan tersebut : Pertama, Mahasiswa Hedonis. Golongan ini tak mempunya tujuan , visi dan misi yang jelas tentang bagaimana kedepannya nanti. Mereka cenderung suka hura - hura , dugem , mabuk , dan tak sedikit pula yang asyik dengan seks bebas. Kedua, Aktivis. Golongan ini sekarang sangat sedikit jumlahnya dibanding yang pertama, Mahasiswa yang memilih aktif organisasi yang ada di kampus sekarang mengalami kemrosotan jumlah. Apa mungkin karena kondisi saat ini yang bebas membuat mahasiswa ogah untuk ikutan berorganisasi. Berbeda dengan 10 tahun yang lalu, karena sebuah dorongan, mahasiswa berbondong - bondong untuk mengikuti pergerakan. Mungkin juga anggapan sebagian kalangan yg beranggapan " Ikut organisasi akan menyebabkan kuliah mereka terganggu dan bisa membuat kuliahnya molor " :D Ketiga, Mahasiswa Individualis , Mahasiswa yang memiliki sifat ini cenderung sendiri , Pikiran mereka cuma satu yaitu bagaimana mendapatkan nilai IP yang tinggi . Lulus cepat dan dapat kerja cepat :D Dari ketiga golongan tersebut, saat ini golongan Hedonis cenderung banyak jumlahnya dibanding yang lain. Entah kenapa ketika menjadi mahasiswa saya merasakan betul bagaimana hedonisme merusak perkembangan moral generasi bangsa. Lalu apakah golongan ini mengancam bangsa ini, bagi saya iya . Kenapa? Tak dipungkiri keadaan sulit yang dialami bangsa sekarang ini harusnya membuat generasi penerus bangsa semangat untuk merubahnya. Bagaimana bisa merubah kalau kita abai terhadap bangsa sendiri. Tanpa disadari pemerintah juga berperan besar terhadap golongan ini, Contoh saja : Bagaimana bisa pemerintah dengan mudah memberikan izin - izin tempat hiburan disekitar daerah pendidikan. Membangun mall disamping kampus , mengizinkan tempat hiburan malam diarea dekat kampus dan masih banyak lagi buktinya. Mengedepankan sisi bisnis saja tidak cukup, harusnya pemerintah sadar sisi moral dan perilaku masyarakat akan berpengaruh pula. Bagaima sebenarnya pemerintah mengelola tata kotanya juga patut dipertanyakan. ( sebagai orang malang pasti merasakan betul apa yang terjadi sekarang , jelas bedakan mahasiswa malang 10 tahun yang lalu dengan mahasiswa sekarang ini :D  ) Untungnya dengan perkembangan teknologi dan kebebasan masyarakat sekarang, mudah sekali kita menemukan berbagai macam gerakan lewat social media. Dengan banyaknya komunitas - komunitas tersebut, ketakutan yang saya alami sedikit reda. Karena setidaknya banyak dari mahasiswa yang berpotensi hedonis, memilih ikut dalam kegiatan - kegiatan komunitas yang sesuai dengan kesukaan mereka. Sebuat saja mulai photography , film , seni , club mobil, otomotif dan lain sebagainya. Namun demikian, hendaknya pemerintah kita mulai sadar betapa penting keadaan pendidikan sekarang, mulailah memperhatikan bagaimana keadaan anak - anak mudanya. Jangan dibiarkan begitu saja . berilah mereka ruang dan dukungan penuh. Kalau ini terjadi ,aku yakin kelak bangsa kita akan menjadi bangsa besar karena memiliki generas - generasi penerus yang bisa dihandalkan, memiliki moral baik serta berkomitmen memperbaiki keadaan bangsa. :) /aah

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun