Mohon tunggu...
Abdul Manan
Abdul Manan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Lebih Teruji dalam Debat Pilkada DKI Putara Kedua

13 April 2017   15:20 Diperbarui: 14 April 2017   00:00 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Layaknya debat yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, debat Pilkada DKI Putaran kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Rabu (12/4/2017) malam berjalan cukup menarik. Pemirsa, khususnya warga DKI dapat mengukur kualitas gagasan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang akan mereka pilih saat hari pencoblosan nanti. 

Para kandidat terlihat beradu gagasan, tidak sedikit pula diantara mereka terlibat dalam kritikan pedas saat salah satu pasangan bertanya pada pasangan lainnya terkait program yang mereka usung.  Tentunya masing-masing pasangan calon memiliki gaya tersendiri, ada yang mampu melihat permasalahan dengan realistis, namun ada pula yang terkesan lip service.

Terlepas dari itu semua, menarik rasanya mengulas penampilan kedua pasangan Calon Gubernur tersebut dalam meberikan janji-janji kepada warga DKI Jakarta jika ia terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Sepeti sama-sama dipahami, yang paling mudah dalam hidup ini adalah memberi janji, namun tidak mudah untuk menepati janji.

Harus diakui, apa yang disampaikan oleh Anies saat debat tersebut lebih terkesan teoritis. Semuanya terdengar indah, namun dalam pelaksanaannya pasti tidak semudah seperti yang dibicarakan diatas panggung debat. Karena sama-sama diketahui, Jakarta memiliki kompleksitas  permasalahan yang tidak akan dapat diselesaikan dengan teori semata.

Seperti program penyediaan rumah murah untuk warga Jakarta, apa ia itu dapat dilakukan ditengah tingginya harga tanah di Ibukota yang terus melambung. Dan sederet program lainnya yang terkesan menganggap semuanya mudah. Meskipun panggung debat tersebut menjadi ajang untuk merebut simpati warga, tapi sebaiknya realistislah dalam melihat keadaan agar tidak terjebak dalam janji-janji manis belaka.

Jika kita menoleh ke belakang, sebelumnya Anies pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan diawal pemerintahan Jokowi-JK. Namun posisi tersebut tidak lama ia tempati karena harus tergusur dari kabinet. Mungkin saja ia dianggap miskin prestasi, karena tidak mungkin jika memiliki prestasi baik lantas diganti. Dan harus jujur pula diakui, tidak banyak perubahan terkait wajah pendidikan tanah air saat beliau menjadi Menteri.


Sebaliknya, meskipun terlihat ceplos-ceplos dalam menyampaikan program dan gagasannya, Ahok terlihat lebih realistis dengan menunjukkan bukti dan angka-angka pasti dari keberhasilan yang telah ia lakukan. Ia telah membangun rusun, dan itu adalah hunian yang paling realistis untuk masyarakat perkotaan dengan keterbatasan lahan yang ada.

Ia sudah memberikan KJP untuk pelajar, layanan kesehatan geratis untuk warga, dan skema penataan kota yang sudah dan sedang dilakukan saat ini, dan berbagai program lainnya yang sudah dapat dirasakan. Namun menariknya adalah, atas prestasi yang telah dijalani tersebut, dalam penyampaiannya Ahok tidak terlihat mengampangkan permasalahan dengan retorika belaka.

Menarik pula menyimak hasil polling Litbang Kompas terkait debat Pilkada DKI putaran kedua tersebut. Hasil polling yang telah direlease dalam pemberitaan itu menunjukkan, dari skal 1 hingga 10, Ahok-Djarot mendapat 7,72 terkait penguasaan masalah. Sedangkan Anies-Sandi mendapat 6,90.

Terkait program kerja, Ahok-Djarot mendapat 8,04 dan Anies-Sandi mendapat 6,71. Dari segi cara berkomunikasi, Ahok-Djarot mendapat 7,63 dan Anies-Sandi 7,26. Secara umum, Ahok-Djarot mendapat 8,13 dan Anies-Sandi mendapat 7,27.

Hasil polling ini dapat mencerminkan keunggulan pasangan Ahok-Djarot pada debat tersebut, tentunya kesadaran masyarakat dalam melihat realitas yang ada menjadi tolak ukur nyata dalam mengukur kualitas pasangan calon. Jakarta tentunya tidak dapat dibangun dengan janji dalam teori, namun pada kerja nyata yang sudah terujilah Jakarta diharapkan dapat berbenah diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun