Apa akibatnya ketika hal keburukan itu hilang dalam kehidupan ini ? Â INDAH bukan ?
Oleh karena itu Puasa dan nendapatkan Lailatul Qadar adalah anugerah yang inti atau klimaks daripada semua ibadah, karena memang sangat dibutuhkan manusia dan yang dapat menjadikan kita sebagai manusia yang seutuhnya yang BERBUDI PEKERTI LUHUR DAN MULIA itulah fitrahnya manusia. Â Dan juga sangat istimewa karena "tangan" Tuhan Yang Maha Esa langsung yang membersihkan hati dan akal fikirnya.
Dibersihkan akal fikir dan hatinya adalah, dihilangkan oleh NYA semua pikiran yang dapat menimbulkan dosa dan kerugian bagi orang lain dan bagi diri sendiri, serta hati yang sering tergoda dan mengikuti suatu perasaan buruk semisal amarah, birahi tidak pada tempatnya, galau, kecewa, takut, was-was dll. Â
Semua fikir dan rasa buruk memang diperlukan sebagai penegur agar kita mawas diri, oleh karenanya pembersihan disini adalah pembersihan hal buruk yang telah menjadi sifat atau adat seperti temperamental, licik, jahil, cabul, syrik, pendendam, munafik dll. Â
Pembersihan tersebut oleh Lailatul Qadar biasanya tidaklah pembersihan hati dan akal fikir yang sekaligus, namun sedikit demi sedikit disesuaikan dengan kemampuan si penerimanya, oleh karena itu sangat perlu diulang-ulang sehingga terakumulasi dan pada akhirnya menjadi suci dan bersih, oleh karena itu kewajiban Ibadah sehari-harilah yang memelihara yang telah dibersihkan tersebut agar tidak menjadi kotor lagi sampai akhirnya bertemu lagi dengan Bulan Ramadhan berikutnya. Â
Namun sangat disayangkan biasanya fenomena semakin mendekati akhir daripada bulan yang istimewa dan mulia ini adalah : Â
Ibadah di Mesjid Umat semakin menipis ... Â
Semakin ramai orang datang ketempat pertokoan... Â
Penumpukan hidangan-hidangan penganan dirumah dengan dalih untuk tetamu yang datang kelak silaturahim... Â
Yang biasanya ga jualan, juga ikut jualan sesuatu untuk mencari tambahan... Â
Beban biaya rumah tangga meningkat... Â