Mohon tunggu...
Abdullah Puja
Abdullah Puja Mohon Tunggu... Administrasi - Absolut

Wong Ndeso...\r\nTuhan itu ada dan terasa serta logis..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Percayakah Kita Akan Adanya Tuhan?

14 Februari 2018   09:58 Diperbarui: 14 Februari 2018   10:13 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Padahal bertemupun tidak, melihatpun tidak, mengenal pun tidak.

TUHAN YME dan Nabi Muhammad SAW, sama-sama  dikenal melalui riwayat-riwayatnya yang tertulis dalam Kitab Suci Al-Qur'an, namun mengapa ketika ditanya tentang adanya TUHAN dijawab tidak seyakin ketika ditanya soal Nabi Muhammad SAW  ?

Padahal keberadaan TUHAN YANG MAHA ESA itu lebih nyata dari dulu hingga sekarang, dari pada Nabi Muhammad SAW, yang justru pada jaman kini Beliau sudah lama sekali tidak ada, hanya melalui ajaranya saja seolah kita yakin mengetahuinya.

Inilah sebetulnya yang harus menjadi tugas para Ulama, Kiyai, Ustad, atau para tokoh agama untuk menjelaskan kepada para kaumnya, pengikutnya, murid-muridnya, agar TUHAN YME itu betul-betul terasakan, dan umatnya dapat merasakan hidup bersama TUHAN YME.

Atau para tokoh dan panutan itu sendirinya juga belum meyakini secara ABSOLUT, dan merasakan kebersamaan hidupnya dengan TUHAN DZAT PENGUASA ALAM  ?

Jaman sekarang adalah jaman yang sudah canggih, akal pikir manusia sudah sangat pintar, sehingga banyak orang-orang yang kritis dalam menanggapi sesuatu hal, namun jangan sampai terpedaya oleh akal pikir nya yang sudah canggih, sehingga akan menutupi QOLBUNYA untuk mengerti TUHAN YME.

Sepantasnya ceramah-ceramah atau petuah-petuah yang disampaikan seharusnya bermateri yang dapat dirasakan kenyataannya serta dapat dicerna dengan akal sehat atau masuk akal, agar umatnyapun dapat merasakan kenyataannya, sehingga dapat meyakini dengan ABSOLUT keberadaan NYA.

Cerita-cerita tentang Syurga dan Neraka yang dikarang, bukan yang tertulis dalam Kitab Suci Al-Qur'an dan Hadits-hadits banyak tersebar, melalui postingan, ceramah langsung, seolah menjadi pembodohan Umat, dengan maksud memberikan daya tarik untuk masuk Syurga, dan menakut-nakuti dengan Neraka, semisal cerita di neraka atau syurga, hingga detail dapat diceritakan sampai dengan obrolan-obrolan antara manusia yang berdosa karena melakukan sesuatu hal, dengan para Malaikat atau Iblis penunggu Neraka seolah kejadian itu nyata, padahal siapa orangnya yang sudah mengalami kematian, hingga mampu bercerita detail seperti itu  ? Apa masuk akal ?

Demikian juga dengan pahala-pahala yang dijanjikan, semisal membaca ayat anu akan mendapatkan pahala sekian kali, melakukan anu dapat pahala dikali sekian anu, namun sejatinya pahala bila kita bisa menghitungnya berarti pahala itu akan hilang dengan sendirinya, karena setiap pahala yang akan diberikan TUHAN YME pada kita untuk mendapatkannya harus dengan penuh keikhlasan, artinya kalau ada hitungan seperti itu tidak ada keikhlasan tapi yang ada hanya pamrih.

Jadikanlah RUKUN IMAN yang pertama, yaitu Percaya Adanya TUHAN YME terlebih dahulu diutamakan, jangan RUKUN ISLAM yang diutamakan yang akibatnya MEMPERCAYAI AGAMA namun seolah TIDAK MEMPERCAYAI TUHAN YANG MAHA ESA.

Wallahu A'lam bish shawabi ...

PANGAPUNTEN SEDULUR ...

Abd.Pj.2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun