Mohon tunggu...
Abdullah Puja
Abdullah Puja Mohon Tunggu... Administrasi - Absolut

Wong Ndeso...\r\nTuhan itu ada dan terasa serta logis..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengerti Agama, Tidak Mengerti Tuhan

23 Januari 2018   09:09 Diperbarui: 23 Januari 2018   09:36 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Inilah perlunya KEINSYAFAN DIRI, yang akan menjadikan kita WASKITA, sehingga melalui QOLBU nya TUHAN memberikan pengertian-pengertian secara langsung, tentang segala apa yang telah, atau belum tersurat, dan tersirat dalam Kitab Suci maupun Hadits nya.

Begitu juga dengan Ibadah lainya seperti PUASA, ZAKAT, HAJI, kalau tidak mendapatkan HAKEKATNYA dari semua Ibadah, maka yang didapat adalah hanya melakukan kewajibannya saja sebagai Umat Islam, belum melakukan  IBADAH SEMPURNA.

Oleh karena itu belajar ILMU AGAMA harus ada GURU nya yang betul-betul memahami Ilmu Agama dengan Hakekatnya, agar dapat membimbing ke arah jalan yang lurus dan benar. Belajar Ilmu Agama tidak bisa secara OTODIDAK tanpa seorang GURU yang memahami, karena Ilmu Agama bukan suatu pelajaran yang mudah seperti ILMU AKAL PIKIR, cukup bisa membaca huruf Arab, hafal do'a-do'a, hafal rukun-rukun, hafal Al-Qur'an dan telah khatam puluhan kali, serta hafal kewajiban Ibadah lainya, namun ada isi, ada kandungan SPIRITUAL yang mesti didapatkan dalam mempelajari dan mengamalkannya, itulah keistimewaan ILMU AGAMA.

Apabila semua kewajiban AMALAN IBADAH dilakukan secara KHUSYUK dan BENAR, sehingga menimbulkan KEINSYAFAN, maka SEMPURNALAH amal ibadahnya,  kesempurnaan tersebut akan Menjadikan seseorang yang WASKITA, hidupnya sangat dipengaruhi oleh QOLBU yang mempunyai kebenaran yang HAKIKI, Qolbulah yang dapat berkomunikasi langsung dengan DIRINYA.

WASKITA artinya waspada terhadap peringatan ALLAH, waspada terhadap petunjuk langsung dari ALLAH, waspada akan kehendak ALLAH, (Waspada adalah  Mengetahui mana bimbingan dari TUHAN dan mana yang dari syethon atau nafsu, atau dapat dibaca = mengerti ), serta BIJAKSANA dalam menyikapi apa yang terjadi didalam kehidupannya, sehingga benar-benar terbimbing oleh KEKUASAAN NYA, inilah yang dinamakan MA'RIFATULLAH, karena seolah dapat komunikasi langsung dengan ALLAH dan selalu menghadirkan DIRINYA, oleh karena itu ALLAH lah yang langsung membimbing dan menjadi MAHA GURU dirinya, bukan lagi guru dari sesama manusia, yang sebatas hanya mampu mengajarkan ILMU AKAL PIKIR saja.

Belajar ILMU AGAMA memerlukan seorang GURU, karena Agama hanya sebatas ALAT untuk mengantarkan umat manusia kepada SANG KHALIK.

Setelah diantarkan dan  mengerti serta memahami lalu  munculnya  KEINSYAFAN DIRI, maka SANG KHALIK lah yang akan menjadi GURU SEJATI, melalui bimbingan langsung terhadap QOLBU Umat Manusia, seperti tersirat dalam Ayat berikut  :

Allah SWT berfirman:

"Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka."

(QS. Muhammad 47: Ayat 17)

Dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun