Anggota Dewan Pers sekaligus Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga, dan Infrastruktur Organisasi, Rosarita Niken Widiastuti, memimpin diskusi bersama mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di Gedung Dewan Pers, Jakarta, pada Rabu (24/9/2025). Pertemuan ini membahas bagaimana peran jurnalistik di era digital, serta pendalaman terkait literasi media demi mewujudkan jurnalis muda yang patuh pada kode etik jurnalistik.
Berlangsung selama 2 jam, Universitas Pamulang mengambil kesempatan ini sebagai kesempatan berharga untuk memperdalam wawasan dalam segi jurnalistik. Kesempatan ini dimanfaatkan juga untuk mengetahui lebih dalam kondisi jurnalis di lapangan yang sebenarnya.
Sebagai mahasiswa yang memiliki peran untuk mengawasi setiap kebijakan negara, mempelajari dan memahami dunia jurnalistik menjadi tugas yang sangat penting. Keputusan dan kebijakan yang terjadi pada negeri ini perlu diawasi. Setiap mahasiswa perlu menjadi tonggak keadilan dan garda depan yang kritis.
Sayangnya, memahami kondisi dan situasi yang terjadi pada negeri ini tidak bisa hanya dengan sifat kritis. Perlu adanya analisis yang mendalam dalam setiap pengambilan keputusan. Mahasiswa tidak diajarkan berjalan dengan pincang, berpikir dengan ceroboh, dan mengambil keputusan dengan gegabah. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk menekankan dan memperkuat literasi media agar analisis yang dilakukan mampu menciptakan perubahan.
Literasi media mengajarkan untuk memahami setiap hal yang tersebar di media dengan seksama. Dari mulai sumber, efektifitas berita, hingga detail-detail penting dari setiap hal perlu diperhatikan. Hal ini menjadi penting karena mampu melatih kita dalam menentukan suatu peristiwa yang benar dan salah.
Meski begitu penting, banyak generasi muda yang menganggap hal ini dengan sepele. Mereka beranggapan bahwa apa yang tersebar dan menjadi viral di dunia digital, adalah sebuah kebenaran. Saking seringnya literasi media diabaikan, banyak sekali generasi muda yang membaca berita hanya dari judulnya saja.Â
Jika literasi media di generasi muda masih terus seperti sekarang, maka bukan hal yang tidak mungkin jika banyak kekacauan yang akan terjadi di negeri ini. Dengan rendahnya minat literasi, pengambilan keputusan tanpa analisis yang mendalam, akan sulit rasanya untuk mencapai negara yang sejahtera. Karena bagaimanapun, masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Jika generasi muda masih malas untuk berliterasi, maka Indonesia emas hanyalah mimpi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI