Mohon tunggu...
Afif Abdullah
Afif Abdullah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hanya Info Sederhana

5 Juni 2017   09:01 Diperbarui: 5 Juni 2017   09:05 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak orang yang pasti tidak asing ketika mendengar kata markah jalan.

berikut sedikit gambaran tentang Markah jalan

Bagaimana ? sudah tau kan ?

Sering kita lihat, banyak pengguna jalan yang jarang sekali memperhatikan marka jalan.
Mereka tahu apa fungsi atau arti dari markah yang mereka langgar, tetapi mereka merasa acuh.
Mengapa bisa ?
Hal itu bisa disebabkan oleh rasa acuh yang didasarkan pada kebiasaan, yaitu kebiasaan yang dilakukan karena banyak yang melakukan. Contohnya pengendara yang melawan markah, pengendara yang melewati batas stopline
sebelum lebih jauh, berikut pelanggaran terhadap markah jalan yang sering kita jumpai:

  • Melawan markah, melewati markah, dimana markah tersebut memiliki arti, tidak boleh dilewati;
  • Melewati batas stopline, dilakukan ketika lampu merah;
  • Keluar dari jalan, lalu berkendara di trotoar;
  • tergesa-gesa, padahal lampu masih merah, sehingga dia melanggar markah sekaligus melanggar rambu-rambu lalu lintas;
  • memarkirkan kendaraan di tepi jalan raya, sedang disana bukan tempat parkir;
  • ketika didekat palang kereta ketika kereta akan melintas, banyak sekali pengendara sepeda motor yang berhenti di kanan jalan;
  • berputar arah ditempat yang tidak seharusnya.

keselamatan dalam berkendara/berjalan bukan hanya ditanggal SATLANTAS tetapi juga pada kesadaran masing-masing pribadi.
Percuma seseorang lulus tes SIM, tetapi ketika dijalan masih suka melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Aparat yang bertugas menegur atau menghukum para pelanggar tersebut sudah cukup baik, namun mengapa kesalahan yang sama terus terjadi ?
Apakah kesalahan pihak aparat atau kesadaran dari para pengendara yang kurang ?
Aku tidak berani menjawab. aku hanya berani memberikan contoh, kalau tidak dimulai dari diri sendiri, lalu mau dimulai dari siapa ?
Saling menunggu adalah sebuah kesalahan yang sederhana tetapi sangat menyebalkan.

Apakah tertib berlalu lintas hal yang susah ?
Apakah tertib berlalu lintas membuat masalah ?

Semoga ketika Ramadhan tahun ini berlangsung, tidak ada berita orang teluka atau meninggal karena melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Semoga selamat sampai tujuan, untuk para pemudik.
Tetap semangat bekerja, untuk para pekerja.
Tetap semangat belajar, untuk para pelajar.
Keluarga kalian mendo'akan yang terbaik untuk kalian.

Semoga bermanfaat

Afif Z.A (5/6/2017)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun