Mohon tunggu...
Jay Alvarahi
Jay Alvarahi Mohon Tunggu... -

seringkali manusia mengejar sesuatu yang dibenci Allah, dan membenci apa yang disukai Allah...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lagi-lagi Tentang Cerdas ala Rasulullah

29 Oktober 2011   06:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:20 4517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

2. Menggosok gigi: jika kita belajar dengan mulut yang bersih sehabis disikat, tentu akan lebih fres dan menghasilkan sirkuilasi udara yang akan sampai ke otak kita dan menghasilkan kinerja otak yang sangat signifikan daripada  belajar dengan mulut yang masih bau jengkol, pete, rokok... dsb.

3. Berwudhu dengan air yang suci dan disentuh dengan doa: secara ilmuiah telah dibuktikan oleh Dr. Isaru imoto dari jepang dalam bukunya the power of water, bahwa air yang disentuh dengan kelembuitan dan nama Tuhan akan mendatangkan energi positif yang luar biasa yang disebut HADO.  bukankah mayoritas tubuh kita terbuat dari air, maka sentuhan wudhu di kepala akan merangsang staraf-syarat otak kita, sehingga akan menimbulkan kinerja otak yang optimal.

4. Menghindari maksiat (bertaqwa forever): jika anda habis baca puisi atau cerpen porno apalagi habis nonoton BF, lalu  disuguhi karya ilmiah yang harus dihafalkan, apakah kamampuan otak anda  me-loading dan  merespon karya ilmiah bisa  dijamin lebih cepat? dalam konsep islam, ilmu merupakan salah satu karunia dan hidayah Allah, sehingga akan lebih mudah diakses oleh orang yang  solih.

Al Ghozali, mengillustrasikan, bahwa keterkaitan  antara otak dan ilmu adalah: jika otak kita bersih dari dosa dan maksiat, maka akan mudah menerima info ilmu pengetahuan dan segala hal yang positif, sedangakn otak yang  kotor  dan ngeres akibat maksiat, ketika menerima ilmu pengetahuan dan mendengar hal-hal positif, akan sering gagal karena terganggu oleh ingatan kemaksaiatannya.

5. Makan dan minum untuk ibadah. Kalau anak TK belum tahu, apa bedanya binatang dan manusia? Maka kita yang sudah dewasa harus memahami, bahwa manusia yang beriman  itu makan dan minium agar bisa beribadah dan beraktivitas, kalau binatang itu makan untuk kawin dan tidur. Nah, dengan logika sederhana saja, coba pikirkan,  jika kita hanya mkan untuk menuruti hawa nafsu berarti kita turun kasta menjadi hewan alias lebih pe-ak.

Tuhan telah mengingatkan, banyak manusia yang terbuai oleh akalnya dan mendewakannya... mereka hanya akan membawa kehancuran, karena kehilangan sisi kemanusiannya sebagai makhluk religius.

semoga kita sebagai bangsa yang berketuhanan ala Pancasila, tidak terlalu jumawa memuja dan mendewakan akal yang ikut istirahat kala kita tidur, sehingga peran wahyu dijadikan isi tong sampah. na'udzubillah min dzalik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun