Mohon tunggu...
ABDUL GHANI
ABDUL GHANI Mohon Tunggu... Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Indonesia [Love For All Hatred For None]

Kenali lebih dekat masalah dan selesaikan secara kekeluargaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penggenapan Nubuwatan Muslih Mauud ra

20 Februari 2025   12:53 Diperbarui: 20 Februari 2025   12:53 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Dia-lah Yang mengirimkan Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya di atas semua agama, walaupun orang musyrik tidak menyukai" [Ash-Shaf 61:10]

Tujuan perayaan hari besar adalah untuk mengingat, mengenal, mengenang serta mengambil pelajaran guna meningkatkan keimanaan kita akan kebesaran Allah Ta'ala dan mensyukuri nikmat-nikmat Nya yang telah dianugrahkan kepada kita semua. Dalam sejarah Ahmadiyah ada tiga hari besar yang selalu diperingati setiap tahunnya, ketiga hari besar itu adalah:

Pertama, adalah hari Masih Mauud a.s.

Ini bukanlah perayaan hari kelahiran Hadrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. (yang lahir pada tanggal 13 pebruari 1835), akan tetapi untuk memperingati bahwa Almasih as, Imam Mahdi as yang dijanjikan itu telah datang ditandai dengan pengambilan janji setia atau bai'at terhadap 40 orang di Ludhiana yang jatuh pada tanggal 23 Maret 1889. Jadi hari Masih Mauud as diperingati untuk mengenang kembali peristiwa tersebut.

Kedua, adalah hari Khilafat.

Diperingati sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah Ta'ala yang telah menganugerahkan kembali khilafat yang telah lama lepas dari genggaman umat Islam, dimana "Khilafat adalah sebuah sumber cahaya dan mercusuar cahaya Ilahi", dan merupakan simbol pancaran sebuah kejayaan Islam.

Ketiga, adalah hari Muslih Mauud r.a.

Hari besar Jemaat Ahmadiyah yang dirayakan setiap tanggal 20 pebruari , ini bukan berarti hari untuk memperingati kelahiran Hadhrat Muslih Mauud ra (Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra), Karena beliau lahir pada tanggal 12 Januari 1889. Maka hari Muslih Mauud itu dirayakan yaitu untuk mengenang satu tanda kebenaran nubuatan Agung yang telah diterima oleh Hadhrat Masih Mauud as dari Allah Ta'ala, tentang kelahiran seorang putra yang dijanjikan.

Hadhrat Masih Mauud as mendapatkan kabar suka dari Allah Ta'ala bahwa beliau akan diberikan seorang putera yang dijanjikan, bunyi dari nubuwatan tersebut sebagai berikut;

Maka suatu kabar suka bagimu bahwa seorang anak laki-laki yang rupawan dan suci akan dianugerahkan kepada engkau. Engkau akan memperoleh seorang putra yang cerdas. Anak itu akan lahir dengan benihmu sendiri, dan dari keturunanmu sendiri. Seorang anak laki-laki yang bagus dan suci akan datang sebagai tamu bagimu, ia bernama "Immanuel" dan juga"Basyir". Kepadanya telah ditiupkan roh suci dan ia besih dari segala dosa, ia adalah Nur Ilahi. Beberkatlah ia yang datang dari langit, bersamanya diiringi fadhal yang datang bersamaan dengan kedatangannya. Ia akan memiliki kebesaran, kemuliaan dan kekayaan. Ia akan datang kedunia ini dan akan menyembuhkan banyak orang dari berbagai penyakit melalui kekuatan, kemasihannya dan melalui berkat-berkat nur kebenarannya. Ia adalah kalimatullah, sebab rahmat dan ghairat Allah Ta'ala lah yang telah mengutusnya dari kalimah kemuliaanNya. Ia akan sangat cerdas dan cerdik serta berhati lembut. Ia akan dipenuhi dengan ilmu-ilmu lahiriah dan bathiniah. Ia akan membuat "tiga menjadi empat". Hari senin, beberkatlah hari senin itu. Putra tercinta amat harum namanya. Ia adalah manifestasi yang awal dan yang akhir, suatu manifestasi kebenaran dan kemuliaan seakan-akan Allah akan terus turun dari langit, yang mana kedatangannya sangat beberkat dan memperlihatkan keperkasaan ini. Nur datang, yaitu nur yang telah diharumi oleh Allah Ta'ala dengan wewangian keridhaannya. Kami akan memasukkan roh Kami kedalam dirinya dan naungan Allah akan selalu berada diatas kepalanya. Ia akan berkembang dengan cepat, ia akan membebaskan orang-orang yang dibelenggu. Ia akan memperoleh kemasyuran sampai kepelosok-pelosok dunia. Dan bangsa-bangsa akan memperoleh berkat darinya, kemudian ia diangkat kelangit dari segi kerohanian. Hal ini telah ditetapkan.(selebaran Sabz, 20 Februari 1886).

Lebih jauh lagi, mengenai Muslih Mauud [putra yang dijanjikan] ini bukan hanya nubuwatan yang diberikan kepada Masih Mauud as saja, melainkan 1500 tahun yang lalu Hadhrat Rasulullah saw bersabda bahwa:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun