Kalo sudah bulan Juni, atau mendekati akhir tahun, warga Ciledug seolah ditakdirkan untuk menghadapi 1001 macam proyek pemerintah, yang ujungnya menjerumuskan warga ke Ciledug ke jurang trauma tahunan; kemacetan horor.
Masih ingat tahun lalu, tahun 2024, pengerjaan proyek jembatan di Puri Beta berbarengan dengan proyek jembatan di Joglo (dekat sekolah Yadika). Dan kedua jalur itu merupakan jalur utama bagi warga Ciledug menuju Jakarta. Kaya apa horornya tuh macet?
Tahun 2025, kembali lagi, di pertengahan tahun, warga Ciledug harus pasrah terhadap trauma tahunan; kemacetan akibat proyek jembatan pelawad 2 di Puri Beta yang mengharuskan contra flow.
Efeknya sudah terasa. Sirkulasi Transjakarta terhambat, memicu penumpukan penumpang hingga halte CSW (Blok M). Bayangin, macet di Puri Beta berdampak sampai halte Blok M.
Pengendara harus memutar otak mencari jalan tikus, penumpang Transjakarta keos, bahkan sampai harus turun di Giant Kreo, yang seharusnya turun di Puri Beta.
Ciledug memang daerah pinggiran Tangerang, yang kerap luput dari perhatian. Pejabat tidak merasakan hari-hari lewat jalur itu. Perhitungan kemacetan proyek terasa abai, mendatangkan mimpi buruk bagi warga Ciledug.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI