Pidato Presiden Prabowo Iringi Rekor IHSG 8.000

IHSG tembus 8.000 pas banget sama momen pidato Presiden Prabowo. Pasar langsung nangkep sinyal positif soal arah kebijakan pemerintah. Kenaikan ini nunjukin kalau investor percaya sama prospek ekonomi Indonesia, yakin sama stabilitas politik, dan melihat fundamental perusahaan di BEI makin kuat, meskipun kondisi global masih penuh tantangan. Ini jadi bukti kalau kolaborasi kebijakan pemerintah dan kepercayaan publik bisa bikin pasar modal cetak rekor baru.

Menariknya, lonjakan ini tidak merata di semua sektor. Dari total saham, ada 283 yang naik, 327 turun, dan 344 stagnan. Tapi nilai transaksinya gede banget, Rp20,25 triliun, dengan volume 27,11 miliar lembar saham. Artinya, aktivitas perdagangan lagi super ramai, meski investor tetap pilih-pilih saham sesuai kebijakan dan prospek ekonomi.

Penguatan IHSG ini terjadi karena kombinasi yang pas, fundamental emiten yang sehat, optimisme pasar, dan sentimen politik yang positif. Perusahaan besar maupun menengah sama-sama ngasih kontribusi, nunjukin kalau daya saing ekonomi kita lagi kuat. Stabilitas politik, arah kebijakan yang jelas, plus indikator makro dan sentimen global yang membaik, bikin pasar makin percaya diri.

Buat investor lokal, ini tanda kalau kepercayaan ke pasar modal makin tinggi. Dampaknya, modal dari dalam negeri bisa terus mengalir dan jadi penopang kuat pasar. Buat investor asing, angka psikologis 8.000 ini sinyal kalau Indonesia layak dilirik, apalagi buat yang cari peluang di pasar berkembang dengan fundamental kokoh.

Bagi pemerintah, momen ini pas banget buat ngirim pesan kalau ekonomi kita stabil dan kebijakan berjalan konsisten. Kalau narasi positif ini dijaga, citra Indonesia sebagai tujuan investasi jangka panjang bakal makin kuat.

Kesimpulannya, tembusnya IHSG ke 8.000 bukan cuma soal angka, tapi juga soal kepercayaan dan fundamental. Walaupun euforia lagi tinggi, potensi naik-turun harga tetap perlu diwaspadai, sambil terus jaga iklim investasi tetap nyaman.