Mohon tunggu...
Bang Doel
Bang Doel Mohon Tunggu... Penulis - Penulis tentang keperempuanan, pendidikan dan kaum marginal.

Laki-laki lulusan UIN sunan Gunung djati bandung yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Insecurenya Seorang Perempuan

26 Desember 2022   09:19 Diperbarui: 26 Desember 2022   09:26 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Insecure adalah sebuah kewajaran yang ada di dalam diri manusia. Bahkan insecure itu memang seharusnya ada dalam diri setiap orang.

Insecure itulah yang memunculakn rasa cemas kita terhadap sesuatu. Pada dasarnya insecure tidak memiliki sifat yang dominan pada titik negative atau positif. Karena postif atau negative nya sesutua itu tergantung orang dalam menyikapinya.

Insecure dalam ranah islam pun dibolehkan tentunya dalam kadar yang sewajarnya.

Baru-baru ini sebuah pondok pesantren maskanul huffadz yang dipimpin oleh seorang pendakwah, artis dan juga penulis telah me-wisudakan kurang lebih 60 orang hufadz al-qurann yang didominasi oleh seroang perempuan. Nah... dalam hal inilah seharunya seseorang itu insecure agar kita mampu menjadi orang orang tersebut atau mengikuti jejak seorang huffadz. Atau paling tidak memiliki niat untuk menghafal.

Dalam komentarnya di sebuah social media banyak yang berkomenta "insecure nya seorang perempuan muslim adalah ketika melihat perempuan yang hafal al-quran dan paham tentang agama yang dianutnya."

Seorang psikolog klinis Melanie Greenberg, Ph.D., menyebutkan ada 3 penyebab umum seseorang merasa insecure, yaitu:

  • Pertama, insecure karena kegagalan atau penolakan yang terjadi baru-baru ini. Berdasarkan penelitian tentang kebahagiaan, peristiwa yang baru terjadi sangat mempengaruhi suasana hati dan perasaan kita tentang diri kita sendiri. Karena ketidakbahagiaan berdampak pada self-esteem, kegagalan dan penolakan dapat berdampak dua kali lipat pada ketidakpercayaan diri.
  • Kedua, insecure karena mengalami kecemasan sosial. Rasa takut dievaluasi orang lain dapat menyebabkan rasa cemas yang pada akhirnya membuat mereka menghindari situasi sosial karena merasa tidak nyaman. Jenis insecure ini umumnya didasarkan pada kepercayaan yang menyimpang tentang harga diri mereka.
  • Ketiga, insecure yang didorong oleh perfeksionisme. Beberapa orang memiliki standar yang sangat tinggi dalam segala hal yang mereka lakukan. Sayangnya, hidup tidak selalu menjadi seperti yang diinginkan. Jika terus-menerus kecewa dan menyalahkan diri sendiri karena menjadi sesuatu yang kurang sempurna, maka akan timbul perasaan tidak nyaman dan tidak layak.

Ada sebuah kalimat yang pernah saya dengar, kurang lebih kalimatnya seperti ini:

"Jika kita tidak bisa menjadi huffadz al-qur'an, setidaknya anak atau keturunan kita harus bisa jadi seorang hufadz Al-Qur'an"

Al-Qur'an sebetulnya merupakkan kitab yang mudah untuk dihafalkan, tentunya bagi orang yang memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk menghafal dengan keikhlasannya. Hal ini bukan sebuah dongeng semata, buktinya banyak ulama yang bisa mengahaflakan dengan mutiqn. Imam syafi'I contonya, beliau mampu mengahafalkan Al-qur'an 30 Juz pada usia tujuh tahun.

Kalau kalian sering lihat acar hafidz yang di adakan salah satu statiun TV. Disitu banya anak-anak yang umurnya tidak lebih dari 10 tahun yang sudah mempunya hafalan Al-Qur'an.

So... kamu seringnya insecure pada siapa? Pada apa?

Jawaban itu bisa kita jawab sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun