Mohon tunggu...
Abdul Rohman
Abdul Rohman Mohon Tunggu... guru di School of Human dan Sekolah Alam Bambu Item

Seorang praktisi pendidikan yang senang sekali menulis dan sharing kepada guru dan siswa di mana saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan di Luar Ruang Sebagai Sarana Pembentukan Karakter

19 Agustus 2025   22:10 Diperbarui: 19 Agustus 2025   22:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan belajar tidak harus selalu dilakukan di dalam kelas. Dengan duduk diam dan mendengarkan guru pastinya anak sangat membosankan bagi anak jika dilakukan berulang-ulang. Seorang guru harus tahu bahwa pembelajaran yang paling melekat pada anak sering kali terjadi saat mereka aktif menggerakan seluruh anggota badan, melibatkan panca Indera, bermain dengan teman, dan berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar.

Permainan di luar kelas menjadi salah satu metode yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter baik. Karena karakter baik tidak bisa disampaikan secara teori saja. Karakter baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata, konsisten, dan dibentuk melalui pengalaman serta kebiasaan.

Mengetahui apa itu jujur, disiplin, atau bertanggung jawab adalah langkah pertama, tapi belum berarti seseorang otomatis memiliki karakter tersebut. Hal tersebut hanya menjadi sebuah teori yang mereka ingat. Bahkan hanya berupa hafalan yang berguna saat ujian sekolah. Karakter terbentuk ketika nilai-nilai itu diterapkan secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Semua terasah saat anak menghadapi pilihan sulit dan tekanan sosial.

Karakter seseorang juga dibentuk dari lingkungan. Lingkungan keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat sangat berperan dalam pembentukan karakter seorang anak. Lingkungan yang mendukung perilaku positif akan lebih efektif dalam membentuk karakter daripada sekadar teori di buku atau teori yang mereka hafal. Melihat guru dan orang tua bersikap baik secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari akan lebih menginspirasi dan mendorong pembentukan karakter daripada hanya mendengar ceramah.

Permainan luar ruang (outdoor games) tidak hanya menyehatkan secara fisik karena terkena sinar matahari dan menggerakan seluruh anggota badan, tapi juga memiliki dampak besar terhadap perkembangan sosial, emosional, dan moral anak. Ketika anak bermain bersama teman-temannya di luar kelas, mereka belajar bersosialisasi satu sama lain, menyelesaikan konflik ketika menghadapi masalah, mengambil keputusan, dan menghargai perbedaan satu dengan yang lainnya.

Misalnya, dalam permainan seperti petak umpet anak-anak diajak untuk bermain jujur. Ada peraturan yang harus mereka taati dan mereka belajar bahwa kecurangan merusak kesenangan bersama. Dalam permainan ini, anak-anak dituntut untuk kreatif dalam mencari tempat untuk bersembunyi yang aman dan pastinya harus menemukan teman yang bersembunyi.  

Dalam permainan petak umpet, mereka akan berinteraksi. Hal tersebut melatih anak untuk berkomunikasi, kerjasama dan berbagi peran. Ketika anak-anak berhasil bersembunyi tanpa diketahui atau menemukan teman yang bersembunyi, mereka akan merasa senang dan bangga. Tentunya hal tersebut akan menumbuhkan rasa percaya diri. Satu hal lagi, dengan permainan petak umpet, pastinya akan memberikan rasa gembira dan kebahagiaan, serta mengurangi kecemasan.

Itu baru satu permainan, apalagi anak akan sering bermain gobak sodor, tarik tambang, dan permainan lainnya. Baik itu permainan tradisional maupun bukan (outdoor games). Pastinya ada banyak karakter baik yang akan didapatkan anak.  

Jadi, permainan di luar kelas bukan hanya kegiatan fisik. Lebih dari itu, permainan di luar kelas menjadi media efektif untuk menanamkan karakter baik secara alami dan menyenangkan. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi berkarakter.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun