Kemudian hal lain yang menjadi faktor kebahagin adalah kemampuan seseorang bersikap realistis. Bersikap realistis adalah cara berpikir yang penuh perhitungan dan bertindak sesuai kemampuan. Dengan bersikap realitis maka seseorang tidak akan memaksakan diri di luar kemampuannya. Ia bersikap qonaah atas seberapapun kemampuan yang dimiliki. Ia juga tetap nyaman (scure) dengan penampilan apa adanya. Sehingga ia tidak tejebak pada dorongan flexing atau memamerkan barang mewah untuk mendapatkan pengakuan atau validasi bahwa ia adalah orang sukses. Itulah kondisi mental yang sehat dan membuat seseorang tetap bahagia dalam situasi apapun.
So, bahagia tidak terletak pada kemewahan dunia, tetapi pada hati yang tenang karena qonaah dan bersyukur. Wallahu a'lam bis shawab.