Oleh karena itu, sekarang performa perusahaan akan tergantung dari tertatanya perencanaan perencanaan pencegahan yang dilakukan perusahaan sebelum guncangan terjadi dan seberapa akuratnya penghitungan yang mendasari rencana pencegahan itu. Dari pilihan rencana yang opsional  dan tak tentu besarnya, ada kemungkinan yang bisa menentukan sebuah kelancaran bisnis di masa depannya.
Salah satu kasus nyatanya dari guncangan pandemi ini, banyak acara acara yang diadakan oleh perusahaan perusahaan ditunda, karena mengingat adanya pandemi ini , membuat semua orang mau tidak mau harus mematuhi pembatasan yang diregulasikan oleh pemerintah. Hal ini membuat penyelenggara rugi besar , selain tak mendapat keuntungan yang diperkirakan saat acara itu berhasil , ditambah lagi dengan modal yang telah disodorkan untuk mempersiapkan acara tersebut. Ada pukulan beruntun di sini, akibat kerugian itu pun ,dampaknya sistemik terhadap sebuah struktur perusahaan.Â
Dengan mengalami kerugian seperti itu , adalah sebuah tantangan bagaimana perusahaan membayar kembali kredit yang sebelumnya sudah disiapkan rencana penggunaannya agar matang dan produktif serta mendapat keuntungan dari itu, tetapi rencana itu tiba tiba harus gagal karena guncangan tiba tiba dari pandemi ini.
Pada akhirnya performa perusahaan untuk menghadapi guncangan seperti ini akan dibuktikan.  Di sini pun penglihatan masa depan  oleh manajer juga diuji. Bagaimana perencanaan seorang manager ditata sedemikian rupa sehingga bisa bertahan untuk bermain di sekitar resikonya dan penghitungan deviasi/penyimpangan oleh manajer sekarang benar benar diuji dan dibuktikan oleh kondisi ini. Sebuah perusahaan dengan tata manajemen pencegahan yang baik mungkin akan bisa berjaya dalam masa pandemi ini dan itu adalah bukti bahwa manajemennya memang baik.
