Hasil survei yang dilakukan oleh BPS merupakan upaya untuk mengambil peran dalam menyikapi situasi genting saat ini dengan memproduksi statistik tambahan guna mendukung upaya percepatan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan masukan kepada pemerintah, berdasarkan hasil survei dan kajian yang mendalam melalui pembahasan oleh praktisi, peneliti dan akademisi,” jelas Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Herry Yogaswara.
Herry menyebutkan, paparan pembahasan akan mengungkap berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat sebaran COVID-19 dan pengaruhnya terhadap penduduk.
“Survey sosial demografi memperlihatkan pentingnya berbagai keberagaman penduduk berdasarkan usia, gender, pekerjaan, dan kategori sosial-ekonomi lainnya terhadap dampak maupun pencegahan pandemi COVID-19 secara lebih rinci dan mendalam, sehingga kebijakan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan kategori-kategori tersebut,” terang Herry.
Terhadap survey tersebut, Peneliti Utama Bidang Ekologi Manusia LIPI, Deny Hidayati, menyoroti tiga aspek penting yang terkait dengan dampak COVID-19 yaitu sosial demografi, perilaku penduduk, dan produktivitas penduduk. “Bahasan terkait pada aspek sosial demografi,” ujar Deny.
Menurut Deny, variabel yang dominan disajikan dalam buku adalah jenis kelamin dengan membandingkan antara laki-laki dan perempuan, baik terkait dengan perilaku maupun produktivitas penduduk. Sedangkan variable sosial demografi yang lain, terutama kelompok umur dan pendidikan penjelasannya sangat terbatas.
“Padahal, kelompok umur sangat penting ketika membahas dampak COVID-19, karena berdasarkan data situs resmi pemerintah menyebutkan kelompok usia 60 tahun ke atas merupakan kelompok umur yang paling rentan dengan presentase kematian yang paling tinggi. Sedangkan kelompok umur 31-44 dan 45-59 merupakan dua kelompok umur yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan persentasenya tinggi,” ungkap Deny.
Akibatnya dari dampak COVID-19 ini pekerjaan dari para ustadz ini sedikit terhambat karena harus menjaga kesehatannya dan menaati protokol yang ada. COVID-19 ini sangat membuat masyarakat khawatir umumnya di kawasan ponpes Assalafiyah singosari, jika ada anak yang sakit langsung di beri perhatian khusus.
Dan perekonomian di koprasi assalafiyah mengakibatkan penurunan pendapatan dikarenakan para konsumen takut untuk keluar rumah dan menjaga jarak.