Rihlah (perjalanan) akademik ini dilakukan seminggu setelah saya dilantik menjadi Ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung untuk sisa masa jabatan 2025-2026. Daerah tujuannya adalah Makassar, sebuah kota yang pernah menjadi tempat saya menimba ilmu dan pengalaman hidup selama 20 tahun (2000-2020).
Rencana perjalanan ini dimulai akhri bulan Juli, ketika saya dihubungi seorang sahabat lama yang sedang menempuh pendidikan Doktoral di UIN Alauddin Makassar, sebutlah namanya Rifal, M.Hum. Setelah beberapa kali berdiskusi mengenai disertasinya, dia lalu memutuskan untuk mengajukan saya sebagai Penguji Ekternal dalam Ujian Promosi Doktor yang akan digelar dalam bulan Agustus 2025.
Pada awal Agustus, ketika saya sedang penelitian di Arsip Nasional Jakarta, tiba-tiba Rifal menelpon dan menghubungkan saya dengan Wakil Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Hasyim Haddade, M.Ag, yang pernah saya kenal saat menjabat Dekan Fakultas Adab dan Humaniora. Beliau meminta kesediaan saya menjadi Penguji Eksternal dan saya setuju. Â
Selanjutnya, secara teknis dikomunikasikan oleh Rifal kepada saya, hingga akhirnya terbit Surat Undangan Menguji dan SK Ujian Promodi Doktor. Ujiannya akan dilaksanakan pada Kamis 21 Agustus 2025.
Sejak itulah, saya mempersiapkan diri dengan membaca ringkasan disertasi yang dikirimkan kepada saya dalam bentuk soft copy. Beberapa catatan saya buat untuk dikofirmasi dan tanyakan pada saat ujian. Â
Menjalin Kerja Sama dengan UIN Makassar Â
Setelah mendapat kepastian untuk berangkat ke Makassar, saya menghubungi para kolega di tiga kampus Makassar. Yang pertama ialah Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Makassar, Prof. Dr. H. Barsinanor, M.Ag. Saya menyampaikan rencana kunjungan dan usulan untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam. Prof. Barsi, begitu saya menyapanya, setuju. Lalu, saya menghubungi Ketua Jurusan Chaeurul Munzir, M.Ag dan Aksa, M.Pd. Maka, dipersiapkanlah segala sesuatunya.
Saya mengirimkan draft PKS untuk dilengkapi dan diberikan nomor surat dari kampus, sembari mendiskusikan bentuk imlementasi kerja sama di masa depan, antara lain: pertukaran pengajar, riset dan publikasi bersama, menguji skripsi (daring), pertukaran reviewer jurnal, dan sebagainya.
Saya juga menyampaikan bahwa Prodi kami mengelola Jurnal El-Tarikh (Sinta 4), serta Jurnal JAWI (Sinta 3) yang diterbitkan LP2M UIN Lampung. Pada jurnal terakhir, saya sebagai Managing Editor. Sementara itu, Jurusan SKI UIN Makassar mempunyai Jurnal Rihlah (Sinta 4). Dengan demikian, ini menjadi jalan baik bagi publikasi artikel dosen dan mahasiswa dari kedua belah pihak yang akan diatur dalam perjanjian kerja sama. Â
Tawaran lain dari saya ialah launcing buku kami yang baru terbit awal Agustus 2025. Judulnya adalah "Makassar Mendunia: Entrepot Rempah dalam Jaringan Maritim Nusantara abad XVI-XVII", yang diterbitkan oleh Pustaka Larasan Bali. Â
Sebelum penandatanganan PKS, diadakan launching dan diskusi buku "Makassar Mendunia" di Ruang LT FAH UIN Makassar. Acara dibuka oleh Dekan FAH.Â
Beliau memperkenalkan saya kepada dosen dan mahasiswa, yang sebagian sudah saya kenal, serta maskud kegiatan ini. "Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda diskusi bulanan dosen di FAH. Pada sesi ini, narasumbernya adalah Dr. Abd. Rahman Hamid, ungkapnya. Â
Diskusi buku dipandu oleh Chaerul Munzir, M.Ag. Saya memaparkan proses riset dan penulisan buku ini di masa Pandemi Covid-19, bersama dengan Rifal, M.Hum. Setelah itu dilanjutkan sesi diskusi dengan tujuh penanya terdiri dari dosen, mahasiswa, dan Dekan FAH. Semua penanya mengapresiasi buku kami, sembari mengonfirmasi beberapa hal terkait substansi kajian. Diskusi berakhir hingga pukul 12.30 WITA.
Penguji Ekternal DisertasiÂ
Ujian Promosi Doktor atas nama Rifal dengan judul disertasi "Peran Jaringan Perdagangan Rempah-Rempah Terhadap Islamisasi di Kerajaan Gowa Abad XVI-XVII".
Tim Penguji, berdasarkan Keputusan Direktur Pascasarjana UIN Alauddin No.3297 tahun 2025, tanggal 11 Agustus 2025, terdiri dari Ketua Sidang: Prof. H. Hamdan Juhannis, Ph.D (Rektor), Sekretaris Sidang: Prof. Dr.H Abustani Ilyas, M.Ag (Direktur Pasca), Penguji Eksternal: Dr. Abd Rahman Hamid (UIN Raden Intan Lampung), Promotor: Prof. Dr. H. Abdul Rahim Yunus, M.A, Kopromotor 1: Prof. Dr. H.M.. Dahlan, M.Ag, Kopromotor 2: Prof. Dr. Hj. Syamzam Syukur, M.Ag, dan Tim Penguji Utama: Prof. Dr. H. Ahmad M. Sewang, MA, Dr. Hj. Rahmawati, Ph.D, dan Dr. Hj. Surayah Rasyid, M.Pd. Â
Pelaksanaan sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Hasyim Haddade, M.Ag (Wakil Direktur Pascasarjana), berhubung Ketua dan Sekretaris sidang, sebagaimana SK di atas, berhalangan hadir. Ujian dimulai pukul 16.30 WITA.
Diawali dengan presentasi Promovendur Rifal, M.Hum, kemudian sesi tanya jawab oleh tiag penguji utama, penguji eksternal, dan kopromotor dan promotor. Saya mendapat giliran bertanya yang ke-4. Â Â
Saya menanyakan dua hal: Pertama, bagaimana dampak persaingan antara Islam dan Kristen di Makassar, sebagaimana dikonsepsikan dalam racing theory oleh Schrierke, van Leur, Vlekke, Chauduri, Reid, dan Azra? Kedua, mengapa penguasa Makassar terlambat atau hampir satu abad baru menerima agama Islam? Â
Promovendus sangat bersemangat menjawab pertanyaan dari para penguji, yang menunjukkan penguasaan terhadap hasil risetnya. Peserta yang hadir antara 80-100 orang, terdiri atas dosen dan mahasiswa dari Universitaas Negeri Makassar, Universitas Hasanuddin, UIN Makassar, serta keluarga dan kolega Promovendus. Â Ujian berakhir pukul 18.00 WITA. Â
Menjalin Kerja Sama dengan Universitas Negeri Makassar  Â
Kampus kedua target kerja sama ialah Universitas Negeri Makassar (UNM), tepatnya Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), suatu tempat di mana saya pernah kuliah S1 pada 2000-2004 dan mengabdi sebagai Dosen Luar Biasa pada 2005-2009.
Saya mengkomunikasikan rencana tersebut kepada Dekan FISH yang baru dilantik, Dr. H. Supriadi Torro, M.Si. Beliau setuju dan selanjutkan secara teknis saya komunikasikan kepada Ketua Prodi Pendidikan Sejarah, Bustan, M.Pd. Â
Waktu pelaksanaan dan implementasi PKS pada Jumat 22 Agustus 2025 pukul 09.00 -- 11.45 WITA, bertempat di Ruang Rapat Senat Fakultas. Penandatanganan PKS disaksikan oleh Dekan FISH, serta sejumlah dosen Prodi Pendidikan Sejarah.
Sebelum penandatanganan PKS, diadakan Kuliah Tamu bertajuk "Makassar Mendunia: Entrepot Rempah dalam Jaringan Maritim Nusantara abad XVI-XVII", yang diikuti mahasiswa dan dosen. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Jurusan Sejarah dan IPS, Dr. Ahmadin, M.Pd. Diskusinya dipandu oleh Bustan, M.Pd.
Selain mahasiswa, hadir pula beberapa dosen yaitu: Prof. Dr. Jumadi, Dr. Abdul Rahman, Dr. Rifal, Rusmaladewi Kabubu, M.Hum. Kuliah berjalan lancar. Peserta kuliah sangat antusias mengikuti kuliah.
Setelah kuliah tamu, saya ke ruangan Dekan FISH untuk bersilaturrahmi. Di sana banyak dosen yang berkumpul, antara lain dosen-dosen saya dahulu yaitu: Dr. M. Rasyid Ridha, M.Hum, Drs. La Malihu, M.Hum, Prof. Dr. Ashari Ismail, dan Siti Junaedah, M.A. Â
Menjalin Kerja Sama dengan Universitas HasanuddinÂ
Kampus ketiga adalah Universitas Hasanuddin, khususnya Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Rencana ini saya komunikasikan dengan Wakil Dekan I FIB, Dr. Ilham, M.Hum, sahabat lama saya, dan juga kepada Ketua Departemen Sejarah (yang baru), Dr. Muslimin AR. Effendy, MA. Keduanya setuju dengan rencana PKS dan Kuliah Tamu yang akan saya sampaikan. Â Â
Kegiatan dimulai dengan kuliah tamu kepada mahasiswa di Laboratorium Sejarah. Sebelum dimulai, terlebih dahulu sambutan dari Dr. Muslimin ihawal maksud kegiatan ini dalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang sejarah Makassar, khususnya Makassar sebagai entrepot rempah Nusantara pada abad XVI-XVI.
Perkuliahan dimulai pukul 14.00 hingga 16.00 WITA dengan tema, mengikuti judul buku kami, "Makassar Mendunia: Entrepot rempah dalam jaringan maritim Nusantara abad XVI -- XVII". Mahasiswa antusias mengikuti perkuliahan, seperti tampak pada proses interaksi atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Setelah perkuliahan, saya diminta memberikan keterangan kepada reporter Unhas TV yang telah menunggu di Laboratorium. Mereka juga mengikuti dan merekam materi yang saya sampaikan saat kuliah.
Selanjutnya, saya dan Pak Muslimin ke ruangan Departemen Sejarah untuk bersilaturahmi dengan teman-teman dosen, sebelumnya ke luar kampus untuk makam malam bersama dengan Dekan FIB, Wakil Dekan I, II, dan III, Ketua Departemen dan Dosen Sejarah.
Saya sangat senang kembali lagi di Unhas, tempat dahulu saya mengajar dari tahun 2007 -- 2013 dan 2029-2020, sebelum pindah ke Kota Bandar Lampung karena diterima sebagai dosen PNS di UIN Lampung. Â
Kembali ke Tanoh Lado
Setelah tiga hari, dari 20 hingga 23 Agustus 2025, melakukan rihlah akademik, tiba saatnya kembali ke Tanoh Lado Lampung.
Prof. Dr. Barsihannor dan isterinya, Dr. Agustia, M.Ag, menjemput saya di Grand Asia Hotel (Jl. Boulevard), berkeliling Kota Makassar menuju CPI (Center Point of Indonesia) yang tampak seperti kota baru yang sangat elit.
Sementara itu, kami mengatur waktu dan tempat untuk bertemu Prof. Dr. Muhammad Firdaus, yang semula adalah dosen di UIN Lampung. Ia pindah ke Makassar tahun 2010. Kami berjumpa di RM Losari, Jl. Lamadukelleng.
Sekitar pukul 12.00 WITA, Prof. Barsi dan isterinya mengantarkan saya ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.Â
Mereka sangat baik hati, memfasilitasi saya sejak hari pertama saya datang hingga hari terakhir kunjungan di Makassar. Saya ucapkan banyak terima kasih, semoga mereka diberikan kesehatan dan umur panjang sehingga dapat berjumpa lagi di lain waktu.
Pukul 15.00 pesawat Lion Air yang saya tumpangi lepas landas dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta di Tangerang, selanjutnya transit menuju Bandara Radin Inten II Lampung. Pesawat tiba pukul 19.30 WIB.
Alhamdulillah, saya dapat menyelesaikan rihlah akademik ini dengan baik berkat bantuan dari para kolega lama di Makassar, tentunya atas dukungan dan doa isteri dan anak di rumah, sehingga semuanya berjalan baik dan sukses.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI