Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Akhirnya Ketemu Bu Sri

21 Oktober 2017   20:47 Diperbarui: 21 Oktober 2017   22:12 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Sri Mulyani di atas panggung Kompasianival 2017 (Dokumentasi Pribadi)

Akhirnya saya ketemu Bu Sri, selama ini cuma bisa melihatnya di televisi, di koran, di majalah, atau di media online lainnya. Kesempatan baru datang ketika menghadiri acara Kompasianival 2017 tadi pagi, ajang kopi darat dan kumpul para blogger Kompasiana (Kompasianer) serta netizen se-Indonesia. Di antara tokoh-tokoh wanita Indonesia lain, entah kenapa saya begitu mengagumi sosok Bu Sri Mulyani. Apakah karena dia pintar, punya jabatan yang hebat di dunia internasional, atau hal-hal hebat lainnya? Tapi tidak juga, masih banyak tokoh perempuan lain yang sama hebatnya. Tapi bagi saya, Bu Sri punya magnet tersendiri, yang mengingatkan saya pada sosok seorang ibu yang kuat, seperti ibu saya, nenek saya, dan istri saya. Magnet itu yang membuat saya tak bisa lepas memandang mereka saat bertemu, meski hanya lewat media. 

Bagi saya, acara Kompasianival tahun ini menjadi sangat istimewa dibanding tahun-tahun yang lalu, bukan karena Kompasianival 2017 hadir dengan konsep baru dengan mempertemukan generasi yang berbeda dalam satu medium kolaborasi yang interaktif. Tapi karena ada Bu Sri-nya itu. Saya pun rela datang sepagi mungkin ke Lippo Mall Kemang biar tak terlambat, apalagi Bu Sri yang (katanya) bakal membuka acara tersebut tepat jam 10.00, sekaligus menjadi keynote speaker-nya. 

Pukul sembilan pas saya sudah tiba di tempat. Suasana di tempat masih sepi, pelaku acara seperti host masih check sound, panitia masih sibuk mondar-mandir, para peserta juga masih sedikit. Saya pun langsung ke salah satu booth pendaftaran untuk registrasi ulang peserta, antriannya juga belum panjang. Selesai registrasi ulang dan mendapat gelang tanda serta souvenir eksklusif card wallet, saya pun memilih kursi paling depan biar Bu Sri kelihatan jelas dipandang dan dekat.

Waktu masih menunjukkan pukul 09.30 WIB, acara Kompasianival masih sekitar 30 menit lagi. Untuk membunuh dan membuang waktu, saya baca-baca berita online, status teman-teman di sosial media, update instagram, hingga baca tulisan-tulisan di Kompasiana. Saya lihat di depan saya ada Mas Isjet atau Iskandar Zulkarnaen - COO Kompasiana - sedang berbincang dengan Andy Budiman - Director Group Digital and Radio, Kompas Gramedia. Tak lama Mas Isjet menghampiri tempat duduk saya, bukan mau bertemu saya sih, tapi mau menyapa seorang blogger Kompasiana senior yang datang dari Surabaya, yang kebetulan duduk di dekat saya. Mas Isjet duduk tepat di sebelah saya. Selesai menyapa sang blogger senior, Mas Isjet pun menyapa saya yang lagi serius menatap layar hape. Dia coba mengingat-ingat saya yang sudah terlupakan, dan tanya-tanya soal tempat tinggal, yang ternyata tempat tinggalnya masih satu kawasan dengan tempat tinggal saya. Kami hanya berbincang-bincang sebentar, bahas Mas Pepih Nugraha - mantan COO Kompasiana (sekaligus pendiri Kompasiana), dan soal Bu Sri Mulyani yang akan datang terlambat.

Bu Sri Mulyani memang akhirnya datang terlambat. Acara pun dibuka oleh Genda Ahmad - penyiar Radio Motion FM, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan langsung diisi dengan bincang sastra digital oleh Joko Pinurbo (Jokpin) dan Eka Kurniawan. Saat bincang sastra berlangsung, Bu Sri terlihat sudah hadir meski tak langsung nimbrung. Selesai sesi Jokpin dan Eka, Bu Sri Mulyani - sang Menteri Keuangan pun dipanggil oleh Genda. Akhirnya, saya bisa melihat Bu Sri secara langsung, ternyata lebih cantik dari yang saya saksikan selama ini di televisi. 

Magnetnya Bu Sri makin kuat ketika Genda mempersilakan semua peserta untuk mendekati panggung acara, biar bisa melihat Bu Sri dengan jelas. Namanya magnet, kalau makin didekati tentu makin nempel, apalagi yang saling mendekat itu kutub negatif dan positif. Saya pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan, saya ikut mendekat juga, Bu Sri jadi terlihat jelas, cuma satu meter dari tempat saya berdiri. Kharisma beliau makin terasa, kata demi kata yang beliau ucapkan saya simak baik-baik, terkesima campur terpesona. She's a great woman, cuma itu kesimpulan saya.

Bu Sri Mulyani memang tak banyak omong, sekitar 15 menit sesi Bu Sri habis. Beliau sepertinya ada acara lain. Tak mengapa bagi saya, yang penting saya sudah bersua secara fisik dengan salah seorang perempuan hebat yang saya kagumi, tentu setelah ibu saya, nenek saya, dan istri saya. Saya sangat puas dengan acara Kompasianival tahun ini meski tak saya ikuti sampai habis. Setelah sesi Bu Sri masih ada sesi perempuan-perempuan hebat Indonesia lainnya, ada Titik Puspa dan Christine Hakim, tapi saya harus buru-buru pulang karena anak ABG semata wayang saya lagi sendiri di rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun