Beberpa jam lagi, perhelatan sepak bola paling akbar di dataran Eropa akan digelar, Piala Eropa 2016. Perancis sebagi tuan rumah telah menyiapkan segala sesuatunya dengan sangat matang. Salah satunya persiapan 10 stadion untuk 51 pertandingan selama sebulan penuh. Para official dan pesepakbola dari seluruh penjuru Eropa yang masuk dalam putaran telah berkumpul ancang-ancang untuk bertarung matia-matian demi negaranya masing-masing. Salah satunya pesepakbola muslim berdarah Turki, MesutOezil.
Bahkan demi membela Der Panzer, Oezil yang merupakan gelandang serang timnas Jerman berencana untuk meninggalkan puasa sebulan penuh. Hal itu sama persis seperti yang dia lakukan perhelatan Piala Dunia 2014 yang mengantarkan Jerman menjadi jawara. Pada putaran Final Piala Dunia itu Oezil juga absen berpuasa. Selain cuaca yang sangat terik, jadwal latihan yang sangat intesif dan masing-masing laga yang tidak bisa dianggap remeh menjadi alasan Oziel tidak berpuasa.
Keputusan tidak berpuasa juga dikuatkan oleh keputusan Otoritas muslim di Jerman (Germany's Central Council of Muslims) yang sejak tahun 2010 telah mengeluarkan fatwa tentang diperbolehkannya para olahragawan profesional meninggalkan puasa pada bulan Ramadlan, dan diwajibkan menggantinya dengan puasa pada hari lain. Fatwa tersebut juga telah dikirim Aiman Mazyek, pimpinan otoritas muslim Jerman, kepada Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). Kabarnya fatwa tersebut juga telah mendapat dukungan dari Al-Azhar sebagai salah satu organiasasi Islam besar dan berpengaruh di dunia, dan sudah barang tentu fatwa ini disambut baik salah satunya oleh Federasi Sepak Bola Jerman DFB.
During Ramadan, devout Muslims fast from dawn to dusk, abstain in geven from water. The club had a clause in contracts stating that wasn't allowed without its express permission. Germany's Central Council of Muslims said its ought advice from Al-Azhar in Egypt, the pre-eminent theological institute of Sunni Islam, and elsewhere. Al-Azhar ruled that if a player is obliged to perform under a contract that is his only source of income, if he has to play matches during Ramadan, and if fasting affects his performance, then he can break his fast, the council said. (sumber: espn.go.com)
Piala Eropa sendiri akan digelar bersamaan dengan bulan Ramadhan tahun ini. Perhelatan bergengsi kali ini akan digelar di Prancis mulia tanggal 10 Juni hingga 10 Juli dan bertepatan dengan bulan Ramadan. Cuaca yang panas dan intensitas latihan yang tinggi membuat Oezil midfielder Arsenal itu tak mungkin menjalankan ibadah puasa. ”Cuaca terlalu hangat pada musim panas, dan kami memiliki sesi latihan dan pertandingan yang berat,” tutur Oezil. ”Karena itu, tak memungkinkan bagi saya untuk tetap menjalankan ibadah puasa,” imbuhnya dalam wawancaranya dengan Express dan dikutip dari situs resmi DFB.
Oezil sendiri merupakan salah bintang Der Panzer yang telah memiliki 73 caps dan telah mencetak 19 gol. Pemain Jerman lain yang menganut agama Islam adalah Emre Can. Piala Eropa2016 merupakan turnamen besar pertama bagi Can yang bermain sebagai bek dan juga gelandang. Selain Oezil dan Can, di helatan Piala Eropa 2016 ada beberapa pemain muslim lain yang berlaga seperti Marouane Fellani, gelandang berusia 28 tahun dan Mousa Dembele, gelandang berusia 28 tahun, keduanya bermain di timnas Belgia. Ada juga Moussa Sissoko, gelandang serang berusia 26 tahun yang bermain di timnas Perancis. Rela absen puasa demi Der Panzer, berhasilkah Oezil mengantar Jerman kembali menjadi juara Euro 2016 seperti tahun 1972, 1980, dan 1996? Jerman memang berrpeluang, tapi tuan rumah tentu tidak mau kalah bukan? Kita pantengi aja besok. (Banyumas; 09 Juni 2016)
Sumber :espn, sm, detik, liputan6
