Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rokok Mahal, Ekonomi Nasional Terjungkal?

23 Agustus 2016   22:15 Diperbarui: 23 Agustus 2016   22:38 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggota Komisi VI DPR Abdul Kadir Karding, menyebutkan bahwa pada 2015 sumbangan sektor pertembakauan dari cukai Rp 139,1 triliun, jika ditambah pajak, setiap tahun bisa Rp 170 triliun. Orang yang bekerja dalam rangkaian produksi tembakau, industri keretek, cengkih, dan perdagangannya bisa menyerap sekitar 30-35 juta tenaga kerja. Belum termasuk usaha lain yang bergerak karena tembakau, seperti periklanan, jasa transportasi barang, pedagang kaki lima, dan sektor informal yang menopang ekonomi Indonesia saat krisis.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun yang meminta pemerintah berhati-hati, karena bisa saja isu kenaikan harga rokok ditunggangi kepentingan asing yang memiliki tujuan tertentu. Apabila harga dinaikkan menjadi 50 ribu industri rokok akan bangkrut dan otomatis ribuan orang akan kehilangan pekerjaan, kemiskinan Indonesia akan membesar. 

Sektor pertembakauan selama ini, mulai dari budi daya, pengolahan, produksi, tata niaga, distribusi, dan pembangunan industri hasil tembakau mempunyai peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional dan mempunyai efek berantai yang sangat luas. No Smoking? Why Not! Ayo cari cara yang lebih aman untuk “Stop Merokok!” (Banyumas; 23 Agustus 2016)

Sumber; kompas, smcetak, tribun


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun