Mohon tunggu...
Abd. Basid
Abd. Basid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

penghuni di basidabd99[at]yahoo[dot]co[dot]id

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lima Kebahagian dalam Pribadi Manusia

13 Mei 2011   07:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:46 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia sebagai makhluk Tuhan paling sempurna di muka bumi ini, tidak akan lepas dari apa yang namanya interaksi sosial, mulai dari lingkup kecil (keluarga) sampai lingkup besar (umum). Untuk itu, setiap pribadi pasti akan berusaha untuk bisa hidup bahagia dalam setiap harinya.

Namun, sepeti apakah kebahagiaan yang ada pada diri manusia? Ibnu Maskawih (941-1030 M), seorang ahli sejarah dan ilmuah akhlak yang handal, dalam karyanya, "Tartibus Sa'adah", mengatakan bahwa ada lima kebahagiaan yang ada pada pribadi setiap manusia. Lima kebagiaan tersebut adalah; kebahagiaan materi, mental, intelektual, moral dan spiritual.

  1. Kebahagiaan materi. Kebahagiaan materi ini sangat diminati oleh setiap individu manusia, tanpa terkecuali. Seseorang akan merasa bahagia apabila ia sudah mendapatkan materi, karena dalam hidup ini tidak akan lepas dari apa yang namanya materi. Tanpa materi kita tidak akan bisa hidup "nyaman" dalam setiap harinya. Demi materi, kita tidak jarang peras keringat ke sana ke mari. Semua itu hanya untuk mendapat materi. Namun, perlu diingat  bahwa materi bukanlah segala-galanya. Dan kebahagiaan materi ini tidaklah kekal adanya. Kebahagiaan materi ini hanya akan kita nikmati selagi kita masih hidup (duniawi) saja.
  2. Kebahagiaan mental. Kebahagian mental ini akan biasa dinikmati bagi mereka yang suka akan keindahan (baca: seniman). Seorang akan merasa bahagia ketika ia sudah mencipta atau melahirkan sebuah karya dari tangannya sendiri. Begitu juga seorang seniman akan merasa bahagia ketika ia mendapatkan hasil karya, baik milik sendiri ataupun milik orang lain. Ketika seperti itulah kebahagiaan mental menghampiri seorang (seniman).
  3. Kebahagiaan intelektual. Intelektual sesorang bisa dilihat dari bagaimana ia menggunakan akal pikirannya.  Manusia lebih sempurna ketimbang makhluk yang lainnya tidak lain karena akanya. Kebahagiaan intelektual ini merupakan kebahagian akademisi yang tentunya di dambakan setiap orang, apalagi mereka segenap orangtua, yang semuanya ingin anak-cucunya mempunyai otak encer dengan daya guna tinggi.
  4. Kebahagian moral. Kebahagiaan moral ini ada pada seseorang yang bisa mengaplikasikan intelektualitasnya terhadap apa yang ia jalani. Kebagiaan intelektual tidak akan ada hitungannya tanpa diimbangi dengan kebahagiaan moral yang menentukan sikap seseorang dalam berinteraksi. Kecerdasan intelektual, tanpa adanya kecerdasan moral akan seperti halnya pepohonan yang tidak berbuah.
  5. Kebahagiaan spiritual. Kebahagiaan yang terakhir ini merupakan kebahagian penyempurna dari kebahagiaan-kebahagiaan sebelumnya. Kebahagiaan spritual sangat menentukan pada kwalitas lembut tidaknya kebahagiaan seseorang. Andaikan sebuah rutinitas kesehariaan, kebahagiaan spiritual ini berfungsi sebagai pendingin yang dibutuhkan setiap individu.

Lima kebagiaan di atas itulah yang ada pada pribadi setiap manusia. Namun, bisakah kita menfungsikan lima kebahagiaan di atas? Pembaca sendiri tentunya yang menentukan.

Salam kebahagiaan...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun