Teknologi menawarkan harapan. Di beberapa kota dunia, sensor kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT) sudah digunakan untuk memantau polusi secara real-time. Data tersebut diintegrasikan dalam kebijakan transportasi dan tata kota. Indonesia pun mulai mengikuti jejak ini. Inovasi seperti aplikasi pemantau udara (IQAir, Nafas) sudah membantu warga mengetahui kondisi udara sekitar dan menyesuaikan aktivitas mereka.
Data polusi yang kita lihat di layar hanya akan bermakna jika menjadi dasar tindakan nyata. Kota akan terus tumbuh — tapi apakah kita akan membiarkannya tumbuh dalam polusi, atau kita mulai membangun peradaban yang bernafas? Tantangannya kini adalah memastikan data tersebut tidak hanya diketahui, tetapi juga ditindaklanjuti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI