Mohon tunggu...
Arianto Batara
Arianto Batara Mohon Tunggu... Lainnya - Mencintai dunia pendidikan

Pemerhati pendidikan, pebelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bermain Jenga untuk Meningkatkan Kompetensi Numerasi

1 Maret 2021   16:45 Diperbarui: 1 Maret 2021   16:49 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencapaian Kompetensi numerasi yang optimal dihasilkan dari proses pembelajaran yang baik. Bagi anak awal sekolah (kelas rendah) perlu dibangun kecintaannya pada numerasi terlebih dulu. 

Anak awal sekolah memiliki perkembangan sosial yang sudah mahir membina hubungan antara anggota keluarga dan teman. Pada masa ini anak sudah dapat membagi miliknya dengan senang hati; berjiwa sosial. Perkembangan kognisi pada anak awal sekolah adalah sudah memahami konsep angka dan sudah mampu berhitung.

https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak-usia-6-9-tahun/#gref

Perkembangan sosial dan kognisi yamg demikian, perlu difasilitasi guru maupun orang tua. Hal yang dapat dilakukan adalah bermain sambil belajar.

Alat permainan yang dapat digunakan dalam peningkatan kompetensi anak awal sekolah salah satunya adalah Jenga. Permainan ini mendukung perkembangan sosial anak karena dilakukan dapat dimainkan bersama-sama. Selain itu, Jenga dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi numerasi anak dengan beberapa modifikasi. Jenga yang digunakan dalam meningkatkan kompetensi numerasi siswa adalah Jenga yang memiliki nomor/angka.

Beberapa modifikasi yang dapat dilakukan dijelaskan di bawah ini.

1. Penjumlahan biasa

Dimulai dengan menyusun balok-balok berdasarkan urutan nomor 1-51

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Langkah selajutnya adalah masing-masing pemain mengambil 2 (dua) balok. Sebelum balok tersebut diletakkan di atas seperti bermain jenga biasanya, setiap pemain menjumlahkan angka-angka pada balok yang diambil.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun