Mohon tunggu...
Ahmad Bari' Mubarak
Ahmad Bari' Mubarak Mohon Tunggu... -

hidup dalam kenangan. hidup dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setahun yang Lalu Stasiun Tidak Bisu

11 Januari 2014   02:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bukan siang yang mengejar petang, bukan orang yang memanen uang.

Beberapa kumpulan pedagang di kala siang

Berusaha dalam keadaan yang katanya memungkinkan

Memperjuangkan sesuatu berlabel kehidupan

Dengan senyuman, dengan keikhlasan

Siang itu saya menunggu kereta di peron dua, hendak pulang. Sesekali pandangan saya menyapu sekeliling stasiun Universitas Indonesia. Bersih sekali, aktifitas banyak ditemukan, tetapi interaksi sangat kurang, orang-orang sibuk dengan urusan pribadinya, dengan gadgetnya, dengan kekasihnya, dengan pikirannya yang mengawang-ngawang.

Dulu, setahun yang lalu di tempat orang-orang yang sekarang berlalu

Ada senyuman yang tidak pilu, ada perjuangan yang tidak semu

Perjuangan pedagang untuk kelangsungan hidup anak cucu

Siang itu saya mengingat bagaimana tahun lalu sesekali pergi ke sini, ke stasiun yang katanya punya kampus UI, kampus perjuangan. Mengelilingi kios-kios pedagang buku bekas, mencari ilmu dari pedagang yang menyambung hidup dengan menjual buku. Sesekali, jika ada lebih rejeki, saya membeli beberapa buku untuk menambah bacaan di rumah.

Sekejam inikah realitas?

Tempat yang dulunya untuk menjual buku bekas

Menjadi sepi terpanggang panas

Tak ada obrolan lepas dari pemburu perkakas

Atau ilmu yang menambah intelektualitas

Orang-orang yang dulu membagi ilmu dengan berjualan buku sekarang sudah lenyap dari stasiun ini, untuk ketertiban katanya mereka dilenyapkan. Memang ada beberapa yang pindah ke belakang, tetapi denyut-denyut mencari ilmu di stasiun tempat berlabuh dan lepas landasnya para intelektual akan menambah semangat mereguk pelajaran bukan?

Ternyata saya hanya warga biasa yang tahu apa-apa tetapi tidak berani melakukan apa-apa. Mungkin inilah kehidupan sesungguhnya, berubah dengan cepat.

Wah, kereta sudah datang, saatnya pulang. Semoga nanti ke depan tempat ini tidak disepikan seperti sekarang, lebih dimanfaatkan oleh orang-orang yang punya kekuasaan.

http://abankody.blogspot.com/2014/01/setahun-yang-lalu-stasiun-tidak-bisu.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun