Mohon tunggu...
Ahmad Bari' Mubarak
Ahmad Bari' Mubarak Mohon Tunggu... -

hidup dalam kenangan. hidup dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hikayat Palestina

11 Juli 2014   07:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pernah suatu ketika diceritakan tentang sebuah Negara. Palestina namanya. Letaknya di timur tengah bola Dunia. Syahdan, Negara Palestina pernah jadi tempat pertarungan antar tiga agama dengan alasan itu tanah yang dijanjikan Tuhannya.

Pula dikisahkan bagaimana Palestina dibawah kepemimpinan pasukan salib dari Eropa menyusahkan orangorang Islam untuk berkunjung kesana. Kala, Nasrani juga Islam menjadikan Palestina sebagai tanah bertuah yang suci. Tempat para nabi dilahirkan ke dunia. Raja dari Nasrani membangun kota megah disana dengan beberapa gereja. Juga Islam, ada Masjid tempat transit nabi Muhammad ketika berkunjung ke langit untuk menemui Tuhannya.

Dengan kesusahan yang dibuat orangorang Nasrani kepada mereka. Orangorang Islam mengadu kepada tuannya, agar dimudahkan berkunjung ke Palestina. Mereka berkata, “Alangkah indahnya jika berziarah dengan mudah selagi bisa, maka kita akan merasa Tuhan begitu dengan dengan kita”.

Hata raja dari agama islam, baginda Umar putra khatab mendengarkan dengan seksama pengaduan warganya. Baginda menitahkan kepada pasukannya memerdekakan Palestina . Dipilihlah satu panglima cakap nan gagah, Khalid namanya. Putra seorang hamba bernama Walid. Dibulan puasa baginda Umar putra Khatab berkata, “Taklukanlah Palestina, Berbaikbaiklah pada masyarakat disana, jangan kau hancurkan gereja didalam kota, wahai Khalid”. Dari situ, Khalid tunduk kepada baginda. Disiapkannya segala bekal untuk membebaskan Palestina.

Maka pada pertengahan bulan puasa, berangkatlah Khalid bersama lima ribu pasukannya menuju tanah Palestina. Warga bersukacita menggemakan puji kepada Tuhan agar pasukan baginda dimenangkan. Disepanjang jalan kota, Khalid dengan pasukan gagahnya meminta doa kepada orangorang agar didoakan membebaskan tanah Palestina.

Syahdan, sebelum mencapai Palestina Khalid dan pasukannya tak hentihenti memuji Tuhan. Berbagai rintangan sebelum tiba menguji kemantapan mereka. Tuhan ternyata mengizinkan mereka menaklukan Palestina. Dengan mudahnya pasukan Khalid mengalahkan semua rintangan itu hingga tiba di Palestina. Setibanya disana, Khalid menitahkan kepada prajuritnya agar menuruti titahnya. Semuanya patuh kala Khalid menitahkan  mengepung Palestina yang dipertahankan pasukan Nasrani. Tiga pulah hari tiga puluh malam mereka mengepung dengan segala kekuatan. Hingga pada akhirnya pasukan salib Nasrani mengaku kalah.

Khalid ingat akan titah baginda. Penduduk Kota taka da yang dibunuhnya. Begitu pula Gereja, tak ada satupun yang dihancurkannya. Ia menitahkan kembali pada pasukannya untuk mengasihi warga disana hingga datang titah baginda berikutnya. Di dalam kota, tak ada darah atau air mata yang tumpah. Khalid bersama pasukannya menjaga kedamaian bumi Palestina.

Hingga tiba bulan kedua setelah puasa. Baginda Umar tiba bersama orangorang terdekatnya. Mengamati keadaan Palestina untuk menjaga warganya agar selalu merasa bahagia. Maka, tibalah baginda Umar di pusat kota. Menyalami warga yang ada disana, maklumatnya tidak akan ada mereka yang terkuras tenaga untuk bekerja pada pasukannya, atau tertusuk pedang hingga mati tak bernyawa.

Alangkah bahagianya semua warga Palestina. Mereka memuji budi baginda Umar. Tidak sedikit dari mereka menjadi penganut agama Islam. Begitu pula pasukan nasrani dari Eropa. Pemimpinnya, bernama Patrick, ia menghampiri baginda, “Salam sejahtera untuk anda dan pasukannya. Kuserahkan kunci Palestina kepada anda wahai baginda. Sepenuhnya kota ini milik umat anda” begitu katanya.

Senyum baginda menerima kunci kota Palestina. Ia maklumatkan pada Patrick agar hidup damai di bumi Palestina. Disilahkannya jika ada orang Nasrani ingin pulang kembali ketempatnya,  tak aka nada pasukan islam yang mengejar.

Begitu pula dengan orang Yahudi, mereka merasa tanah Palestina masih rumah mereka, karena baginda tidak melarangnya. Warga palestina memiliki tiga agama, Yahudi, Nasrani, juga Islam. Tak ada konflik maupun perpecahan. Semua hidup rukun dibawah kepemimpinan baginda Umar putra Khatab. Disana sejarah telah mencatat bagaimana pasukan Khalid menjadikan Palestina menjadi bumi tiga agama tanpa satupun adanya warga yang tidak merasa bahagia. Semuanya rukun, makmur, juga sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun