Mohon tunggu...
Abang Rahino S.
Abang Rahino S. Mohon Tunggu... Freelancer - Pembuat film dokumenter dan penulis artikel features

A documentary film maker & feature writer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terlalu Mudah Memahami 411 dan 212

5 Desember 2016   18:43 Diperbarui: 5 Desember 2016   19:02 1691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibungkam Namun Tetap Waspada

212 memang sudah dibungkam oleh kelicinan Jokowi dan kepiawaian Tito Karnavian dalam menjadi Bhayangkara negara dengan dukungan demonstratif yang ditunjukkan Gatot Nurmantyo. Kehadiran Jokowi di tengah massa 212 layaknya pukulan KO bagi lawan main politiknya.    

Namun walau demikian, ratusan ribu manusia yang memutihkan Jakarta dalam 411 dan 212 adalah peringatan. Betapa negeri ini rentan dipecundangi dan ditunggangi para neokolonialis yang bekerjasama dengan kaki-tangan mereka di dalam negeri. Berbagai cara dan isu mereka pergunakan, termasuk isu agama yang jelas-jelas dalam kasus ini sangat irasional dijadikan kasus. Dan harus senantiasa diingat, para neokolonialis tidak akan tinggal diam menerima kekalahan telak dalam medan perang 212. Berbagai jurus lain pasti sedang dipersiapkan. Dan tentu akan tetap menjalankan metode yang sama: bekerjasama dengan para kolaborator dalam negeri Indonesia.

Mengapa itu dilakukan? Karena kue yang diperebutkan adalah taruhan hidup dan mati bisnis multi trilyunan dolar AS. Harus diingat, cikal bakal Freeport misalnya, sudah bangkrut saat mereka gagal mengeksploitasi tembaga dari Kuba.   Beruntung mereka bertemu dengan East Borneo Corp menjelang 1967, yang kemudian meniti jalan ke Pegunungan Grassberg di Papua. Belum lagi kekayaan SDA lain serta pasar yang semakin berkembang!

Selamat menikmati dan menyaksikan goyangan-goyangan lain di hari-hari mendatang!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun