Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Israel Intip Iran 14 Tahun, Nasib Gencatan Senjata Mustahil Bertahan Lama

25 Juni 2025   15:23 Diperbarui: 25 Juni 2025   15:23 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertahanan udara Israel aktif mencegat rudal-rudal Iran yang menargetkan Ibu Kota Tel Aviv pada 18 Juni 2025. Sumber : Kompas.com (AFP/MENAHEM KAHANA)

Potensi perang langsung Israel- Iran telah lama diprediksi bakal terjadi. Setidaknya pada 2011 lalu, dalam sebuah artikel penulis di Kompas.com edisi 14/9/2011 mengutip pernyataan Dick Chaney (wakil presiden AS ketika itu) bahwa Israel akan menyerang Iran dalam waktu dekat, setidaknya pada tahun tersebut.

Namun ternyata serangan itu tidak pernah jadi kenyataan meskipun Israel - Iran terlibat tukar serangan sporadis di fron Suriah beberapa kali. 

Iran pernah meluncurkan serangan misil langsung ke wilayah Israel pada 1 April 2024 lalu sebagai balasan terbunuhnya sejumlah pejabat militer mereka di Suriah, namun peperangan terbuka belum menjadi kenyataan.

Bahkan ketika sejumlah pesawat tempur Israel membalas serangan langusng ke dalam negeri para Mullah tersebut pada 26 Oktober 2024, tetap saja perang terbuka Israel - Iran BELUM jadi kenyataan.

Barulah kemudian Israel melampiaskan balas dendamnya pada 13 Juni 2025 yang lalu sekaligus menjadi tonggak terjadinya perang terbuka Israel- Iran secara langsung.

Jika mengacu pada prediksi Dick Chaney disebutkan di atas, Israel menunggu hampir 14 tahun lamanya untuk benar-benar yakin melaksanakan serangan dengan mempertimbangkan segala risikonya..

Lewat tengah malam 13 Juni 2025, Netanyahu mendeklarasi perang bertajuk operasi "Rising Lion" dengan alasan utama menghancurkan fasilitas pengayaan uranium dan menggagalkan Iran memiliki senjata nuklir dalam bentuk apapun.

Sekitar 200 pesawat tempur (didominasi F-35) menerobos perbatasan dan udara Suriah dan Jordania ke atas langit Iran, menargetkan hampir 100 obyek strategis terutama fasilitas pengayaan tenaga nuklir Fordow, Natanz dan Isfahan serta obyek militer beserta pejabat terasnya dan juga sistem komunikasi dan pertahanan udara.

Di sisi lain, Iran melakukan serangan balik melalui operasi bertajuk True Promise 3.  Sekitar 100 rudal balistik hipersonik dan konvensional serta dron menembus perbatasan Jordania. 

Jumlah misil yang ditembakkan Iran dalam perang kali ini setengah dari serangan tahun lalu (1 Oktober 2024 lalu sekitar 200 misil). Beberapa diantara misil kali ini berhasil lolos dan menghacurkan target namun menimbulkan kepanikan luar biasa warga Israel. Sumber : CSIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun