Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dilema Rusia, Risiko Pelihara atau Bubarkan Wagner PMC

27 Juni 2023   05:25 Diperbarui: 27 Juni 2023   07:00 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota grup Wagner bersiap untuk mundur dari markas Distrik Militer Selatan untuk kembali ke markas mereka di Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023. (AFP/ROMAN ROMOKHOV via Kompas.com)

Berbagai literatur menginformasikan perusahaan militer swasta atau Private Military Company (PMC) Wagner berdiri pada 26 September 2014. Mengacu pada tahun tersebut berarti grup para militer swasta tersebut telah berusia 9 tahun. 

Sejak berdiri Wagner telah terlibat dalam perang Donbas (Ukraina) pada 2014, Suriah, Libya, Mali, dan terkini adalah dalam perang Ukraina.

Wagner bernaung di bawah kementerian pertahanan Rusia khususnya dibawah kendali Badan Intelijen Militer Rusia (GRU). Statusnya adalah pasukan kontrak atau dibayar sehingga disebut juga pasukan bayaran (Mercenaries).

Pendiri grup Wagner adalah Yevgeny Prigozhin. Dia adalah satu diantara sahabat kental Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Ide pembentukan grup tersebut telah dibicarakan dengan Putin sehingga meski dilarang dalam peraturan Rusia namun dengan alasan untuk kepentingan negara grup kecil Wagner akhirnya terbentuk pada 2014.


Pada awal berdirinya terdiri dari 1000 orang saja. Seiring berjalannya waktu performa Wagner semakin membaik dan mempunyai ciri khas unik (sangat pemberani) maka kehadirannya sedikit tidaknya menggetarkan kawan dan lawan.

Peminat Wagner pun membludak di mana-mana namun penerimaannya sangat selektif sekali. Kini diperkirakan jumlah seluruh karyawan kontrak (kontraktor) Wagner mencapai 50 ribu orang di Rusia dan di berbagai negara yang terkait dengan kepentingan Rusia atau kepentingan di negara tersebut.

John Kirby, koordinator dewan keamanan nasional AS pernah mengklaim bahwa grup Wanger saat ini mempunyai kekuatan 50 ribuan orang terdiri dari 10 orang kontraktor (dari berbagai negara dan Rusia) dan 40 ribu lainnya adalah narapidana atau mantan narapidana Rusia.

Jika melihat komposisi tersebut tampaknya Wagner didominasi dari lapisan narapidana seperti yang dialami oleh pendirinya sendiri. Prigozhin sempat dua kali kelaur masuk penjara. Dua kali jadi narapidana dengan total masa hukuman 9 tahun penjara.

Keluar dari penjara terakhir kalinya pada 1990 Prigozhin menjadi penjual hotdog di sebuah pasar di sudut Kota Leningrad. Kemudian dia banting setir menjadi pengurus perusahaan perjudian dan kasino dan kemudian menjadi salah seorang pemiik perjudian di Saint Petersburg. 

Di sanalah dia pertama sekali berkenalan dengan Putin yang kala itu juga mengurusi perusahaan perjudian skala besar di Rusia. Prigozhin dan Putin membentuk pertemanan akrab sehingga Prigozhin mendapat kontrak aneka proyek, pekerjaan binis yang berlimpah.

Dari hubungan dekat itulah lahir gagasan atau ide pendirian perusahaan militer swasta yang diberi nama "Wagner" di mana informasi dasarnya telah disebutkan di atas.

Sejak meletus perang Rusia -Ukraina pada 24 Februari 2022 pasukan bayaran Wagner telah terlibat diberbagai lokasi. Diantara yang paling dominan adalah di front timur sekitar Kota Pervomaiska, Luhansk.

Sumber : pbs.org/Input
Sumber : pbs.org/Input

Pada 1 Mei 2023 pasukan Wagner dibantu tentara Rusia dan milisi Luhanks merebut Kota Popasna. Kemudian pada 15 Mei 2023 telah menerobos lebih jauh hingga memotong lintasan jalan utama antara Kota Popasna dan Lysychansk.

Kemudian mencapai sisi luar Kota Soledar pada Agustus 2022 dan merebut kota itu pada pertengahan Januari 2023 merebut kota Soledar.

Meski banyak jatuh korban pergerakan Wagner hampir tak terkendalikan. Kota Krasna Hora juga dapat ditaklukkan pada 12 Februari 2023. Kemudian Wagner dibantu aneka unit satuan tempur Rusia mengepung Bahkmut dari sisi timur, selatan dan utara selama berbulan-bulan. Kota yang dijuluki Meat Grinders itu direbut Wagner pada 29 Maret 2023.

Pergerakan Wagner terus merambah ke sisi barat Kota Bakmut hingga mencapai Dubovo Vasilivka (6 km ke arah barat dari kota Bakmut) hingga akhirnya pasukan Wagner ditarik dari seluruh kawasan tersebut pada 10 Mei 2023.

Alasan penarikan tersebut antara lain adalah:

  • Habis masa kontrak
  • Terjadi perbedaan pendapat dan tanda "perlawanan" Prigozhin terhadap pejabat tinggi militer Rusia
  • Kekecewaan pasukan Wagner terhadap sistem logistik militer Rusia

Akhirnya Wagner memang ditarik dan dikembalikan ke barak namun persoalan yang muncul di Bakhmut bara apinya tetap membara. Prigozhin terang-terangan menyampaikan aneka kekecewaanya terhadap Sergei Shoigu dan Velary Gerasimov Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

Mereka berdua dijadikan sasaran utama pelampiasan kemarahan akibat diduga membiarkan anggota Wagner bertempur dengan minimnya pasokan amunisi dan perlindungan. Akibatnya setiap hari anggota Wagner terbunuh sangat banyak.

Buruknya sistem penyaluran logistik, sistem perlindungan dan lambatnya pengambilan keputusan serangan oleh pejabat tinggi militer Rusia sering dilontarkan oleh Prigozhin setelah grup wagner ditarik dari arena pertempuran.

Prigozhin semakin menjadi-jadi tatkala mengkritik habis kelemahan militer Rusia dan mulai membanggakan kehebatan daya juang tentara Ukraina.

Dalam masa penantian perpanjangan kontrak baru belum pasti (akibat masih adanya perbedaan pendapat) Prigozhin bersama komandan tinggi Wagner sejak awal Juni 2023 menyusun sebuah rencana demonstrasi berani mati yang disebut "March to Justice" atau pawai untuk keadilan.

Konsepnya adalah:

  • Protes dan unjuk kekuatan pada 23 Juni 2023 dalam bentuk perubahan kepemimpinan militer Rusia bukan menggulingkan pemerintahan Rusia. "We started our march because of an injustice. We went to demonstrate our protest and not to overthrow power in the country," ujar Prigozhin sebagaimana dikutip dari Aljazera.
  • Sasarannya Kementerian Pertahanan kantor The Shoutern Military District di Kota Rostov-on-Don.
  • Sebagian lainnya bergerak ke Kota Moskow.

Faktanya pawai itu memang berjalan damai namun sempat menegangkan. Ketegangan bukan saja di Rusia, juga di hampir seluruh dunia terutama kelompok negara barat pendukung Ukraina yang memonitor detik demi detik perkembangan yang mereka sebut pemberontakan tentara bahklan kudeta militer.

Pejabat tinggi dan para ahli dan analis barat mulai mengambil aneka kesimpulan negatif dan menyeramkan tentang Rusia. Sementara itu media barat mulai berani menilai kehancuran Rusia sudah diambang pintu.

Kesimpulan seperti itu tidak salah, karena pasukan Wagner telah sepenuhnya menguasai Kota Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023. Kantor distrik militer selatan diduduki tanpa sebutir peluru terdengar. 

Tentara dan polisi Rusia tidak terlihat di sekitar kantor militer tersebut. Namun warga Kota Rostov-on-Don mulai turun ke jalan menolak dukungan terhadap Wagner dan menyebut mereka pengkhianat atau upaya pengkhianatan terhadap Rusia.

Jalan menuju ke Moskow dari luar Kota Rostov mulai dipasangi barikade aneka penghalang. Sejumlah penembak jitu di sepanjang jalan utama mulai menempati posisi berbagi tugas menghentikan konvoi yang akan bergerak ke Moskow.

Dalam ketegangan tersebut Prigozhin ternyata bertemu Aleksandr Lukashenko, Presiden Belarusia di sebuah tempat yang belum diketahui (tampaknya di Belarus) membicarakan negosiasi.

Tampaknya Lukashenko memberi pandangan luas pada Prigozhin dan Wagner tentang keutamaan persatuan dan kesatuan Rusia sehingga melunakkan ambisi Prigozhin.

Menjelang tengah malam 24 Juni 2023, Rusia dan dunia dikejutkan perubahan sikap Prigozhin dan Wagner. Aksi long march ke Moskow berhenti 200 km sebelum mencapai Moskow. Mereka berbelok arah ke Belarusia.

Pasukan Wagner di Kota Rostov-on-Don berkemas meninggalkan Rostov. Seketika sumpah serapah pada Wagner menjadi canda tawa dan kasih. Warga berfoto ria da nmemberi bunga pada kendaraan tempur Wagner. Kepergian Wagner dilepas dengan air mata, kontras sekali dengan kehadiran di awalnya.

Meski sangat disayangkan telah timbul korban jiwa dan kehancuran sejumlah peralatan militer Rusia akibat ditembaki Wagner namun itu jauh lebih kecil jumlahnya jika dibandingkan 20 ribuan pasukan Wagner dan ribuan tentara Rusia tewas akibat saling tembak mirip perang saudara pada 1918-1922 di masa Valdimir Lenin.

Meski kini Rusia sudah dapat tersenyum namun keberadaan Wagner masih menyimpan sejumlah masalah besar yang mungkin saja menjadi bara api yang baru di kemudian hari.

Meneruskan atau membubarkan Wagner mengandung potensi masalah sebagai berikut:

  • Perpecahan antara sesama Wagnerians
  • Perjanjian kontrak baru dengan pemerintahan Rusia tidak memuaskan
  • Merasa kurang mendapat sokongan pemerintah Rusia atau Belarusia nantinya
  • Hukuman terhadap Wagnerian tidak dapat diterima anggota lain
  • Melawan komando militer dan pemerintah Belarusia
  • Disusupi pengaruh NATO atau negara barat
  • Menyeberang atau membantu Ukraina

Jika potensi masalah itu menjadi persoalan serius untuk Rusia, mirip perumpamaan memelihara anak macan. Saat kecil terlihat lucu tapi beringas dan buas sudah dewasa bahkan mengancam majikannya sendiri.

Sebaliknya jika Rusia dapat mengelola potensi masalah tersebut dengan baik maka Rusia akan memiliki satuan paramiliter paling disegani dan kuat di dunia.

Keuntungan lainnya adalah, kehadiran Wagner di Belarusia dapat memperkuat militer negara tersebut sekaligus mempertahankan Belarusia dari kemungkinan upaya serangan Ukraina atau Polandia (NATO).

Jika mampu mengatur soliditasnya, Wagner bisa menjadi proyek percontohan paramiliter elite untuk dunia.

Tampaknya ekspektasi keuntungan itu berlebihan, apalagi Presiden Putin telah memastikan tidak memaafkan pengkhianatan untuk Rusia.

Oleh karenanya Rusia harus mengambil langkah tegas bubarkan dengan segala risiko atau teruskan dengan konsep disiplin yang lebih disempurnakan.

Semoga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran untuk sebuah negara yang tertarik membuat unit paramiliter atau milisi dalam ukuran besar. Saat dalam ukuran kecil mereka solid, sudah besar malah menggigit.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun