Semalam berada di JEC kemampuan melihat mata Novel agak membaik sekitar 30% dari sebelumnya (mata kiri 5% dan mata kanan 10%). Hal ini diungkapkan oleh dr. Johan A. Hutauruk, Presdir PT. Nitrasanata Dharma, JEC sebelum Novel dipindahkan lagi ke sebuah RS di Singapura.
Rumah Sakit General Hospital, Singapura
12 April 2017 (katanya) atas permintaan keluarga pada pukul 09.30 Novel dikeluarkan dari JEC. Dengan ambulan JEC dibawa langsung ke bandara Soekarno - Hatta.
Tiba di Singapura, Novel dimasukkan dirawat di RS Royal Hospital. Penjagaan telah disiapkan sangat ketat. Pihak RS menuliskan pengumuman pasien tidak dapat dikunjungi.
Setelah pemeriksaan lebih sebulan, pada Kamis 18/5/2017 operasi mata dilaksanakan.
Selesai operasi Novel tetap dirawat beberapa bulan di sana. Tetapi rencana operasi tahap ke dua pada Nopember 2017 tidak dapat terlaksana karena hasil operasi pertama pada mata kiri perkembangannya kurang memuaskan, selaput kornea mata sebelah kiri belum tertutup sempurna.
Hingga bulan Nopember 2017 Novel masih dirawat di rumah sakit ini.
Pada 22 Februari 2018, Novel kembali ke tanah air dengan kondisi mata sebelah kiri belum ada tanda-tanda menggembirakan. Tiba di Jakarta dengan "1 mata" Novel langsung menuju kantor KPK.
Setelah iberisrirahat selama 1 tahun tiga bulan Novel akhirnya berkantor lagi sejak 27 Juli 2019.
Bolak-balik Perawatan Singapore - Indonesia
Tercatat oleh penulis, setelah kembali pada 22/2/2018 lalu, sebanyak dua kali Novel berobat lagi ke Singapore untuk memeriksakan mata kirinya yang terus mengalami penurunan penglihatan. Kunjungan terakhir ke Singapore tercatat pada 17 Januari 2020.
