Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Presiden Airbus Indonesia, dari Mesin Pesawat hingga Komponen Harley

9 Desember 2019   17:49 Diperbarui: 9 Desember 2019   18:10 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase dibuat oleh penulis. Gambar : Aksi.id, Merdeka.com dan Tirto.id

Sebagaimana diketahui dari daftar manifes penumpang Airbus terdapat salah satu nama yang sudah sering terdengar yaitu Laurent Jean Yves Godin (Godin)  namanya. Dari nama itu kita bisa menduga ada kaitannya dengan negara Perancis. 

Setelah diperiksa ke sana-sini ternyata benar, Laurent Jean Yves Godin  adalah Chief Executive Officer (CEO) PT Airbus Group Indonesia. Godin telah menjabat di posisi tersebut dari Agustus 2012 hingga saat ini (9 Desember 2019) selama 7 tahun lebih. Wow.! 

Lamanya jabatan tersebut tidak terlepas dari pengakuan perusahaan Airbus terhadap kepemimpinan Godin yang dianggap sukses berbisnis dengan Indonesia.

Terlalu berliku sejarah Airbus Industries menjadi Airbus lalu menjadi Airbus SAS, yang jelas perusahaan itu adalah sebuah konsorsium industri dirgantara Perancis, Jerman, Inggris, Spanyol dan beberapa negara Eropa dalam industri pesawat terbang komersil sejak 2001 yang membuka kantor pusat di Blagnac, Perancis dengan nama Airbus SAS dipimpin oleh Guillaume Faury sebagai CEO (Chief Executive Officer) sejak 10 April 2019.

Seperti Fabrice Bregier, CEO Airbus sebelumnya (2013-Maret 2019), Faury tetap mempertahankan Godin sebagai presiden Airbus Indonesia. Alasannya mudah saja yakni reputasi, kinerja dan keberhasilan Godin merangkul pebisnis Indonesia untuk bekerjasama dengan Airbus khususnya Perancis.

Masih ingat, betapa sumringahnya Rusdi Kirana (CEO Lion saat itu) pada 18 Maret 2013 ketika menandatangani kontrak pembelian Airbus untuk armada Lion sebanyak 234 unit berbagai tipe pesawat Airbus A320 senilai 24 milar USD. Direncanakan semua kontrak kerjasama itu akan tuntas pada 2026.

Dihadapan Francois Hollande, Presiden Perancis saat itu Rusdi Kirana dan CEO Airbus saat itu (Bregier) di istana Elysee menuai asa yang sangat indah tentang pasar penumpang pesawat terbang di Indonesia yang amat menggiurkan.

Dari masa Bregier hingga Faury menjadi CEO Airbus posisi Godin tak tergoyahkan sebagai presiden Airbus Indonesia. Selain menjadi presiden Airbus Indonesia ia juga menjadi Managing Director EADS Indonesia sejak  2008 hingga saat ini (11 tahun). EADS adalah sebuah kosorsium industri pesawat tempur dan pertahanan beberapa negara Eropa.

Masih ingat juga keberhasilan Godin merangkul BUMN Garuda Indonesia dalam pengadaan dan pembelian 50 mesin Roll-Royce jaman Dirut Garuda Indonesia dijabat oleh Emirsyah Satar (sejak 2005-2014) lalu? 

Belum diketahui berapa rupiah nilai investasi sesungguhnya pembelian tersebut, yang jelas hasil pemeriksaan terkini Emirsyah Satar dituduh menerima suap. Pengembangan kasus terkini aliran uang masuk senilai 100 miliar rupiah (sebelumnya 20 miliar rupiah) Kompas.com.

Meskipun suap itu diberikan oleh Soetikno Soedardjo pemilik Connaught International Pte. Ltd tetapi CEO Airbus tersebut (Godin) tetap dipanggil oleh KPK untuk memberi keterangan asal muasal kerjasama tersebut. Godin datang ke KPK pada 20/4/2019.

Sebelumnya Godin juga sukses melakukan kerjasama Maintenance Training Service (MTS) antara Garuda Maintenance Facility (GMF) dengan Airbus pada Juni 2013 dan kemudian diperbaharui (berlanjut) pada 2018.Sumber : Airbus.

Akan tetapi dibalik kesuksesannya ternyata Presiden Airbus ini juga ikut serta dalam rombongan Airbus type A330-900 Neo yang berangkat langsung dari markas Airbus di Toulouse Perancis ke Garuda Maintenance Facility (GMF) di Cengkareng Jakarta. Pesawat itu rupanya menyelundupkan sebuah Motor Gede (Moge) Harley Davidson (HD).

Mengapa disebutkan menyelundupkan karena segala sesuatu barang yang masuk secara ilegal termasuk ke sebuah negara itu disebut "penyelundupan." Dalam bahasa Inggris disebut Smuggling. Beberapa media luar negeri juga menulis penyelundupan itu seperti Reuters menulis berita tentang itu "Indonesia fines Garuda after CEO fired over smuggled Harley Davidson," di sini.

Mungkin saja Godin tidak tahu seperti apa bargaining proses pembelian pada masa eks dirut Emirsyah Satar dengan perusahaan yang dipercayakan oleh Airbus milik Soetikno dengan Airbus. 

Tetapi apakah Godin tidak tahu juga pesawat yang baru diserah terimakan itu ternyata berisi komponen motor klasik Harley yang sesungguhnya tidak ada kaitan dengan komponen Airbus tapi boleh masuk begitu saja ke dalam pesawat anyar tersebut? Mungkin dengan mudah ia menjawab "aku tidak tahu karena itu bukan tugasku.." Selesai, petugas BC dibuat terperangah.!

Belasan tahun di manager operasional EADS di Indonesia dan 7 tahun lebih sebagai Presiden Airbus Indonesia Godin terlibat dalam rombongan penyelundupan itu harusnya Godin menyampaikan sesuatu pada Garuda Indonesia bukan bungkam seribu bahasa, karena meskipun Godin tidak melakukannya tetapi perbuatan itu akan mengurangi kredibilitas perusahaan tempat ia berkerja yang telah bekerjasama baik dengan Indonesia selama ini.

Hubungan Godin dengan sejumlah perusahaan ternama di tanah air sudah sangat kuat termasuk dengan PT Dirgantara Indonesia, jangan sampai nama Godin cacat akibat ulah oknum pejabat Garuda Indonesia.

Lihatlah manifes kargo pengiriman barang yang ditumpangi Godin di bawah ini. Amboi.. betapa mudahnya penyelundupan itu rupanya.

gambar : Tirto.id
gambar : Tirto.id
Tampaknya Godin perlu memberi klarifikasi kembali tentang masalah terkini setelah klarifikasi tentang Emirsyah Satar tahun lalu tentang suap pembelian mesin pesawat yang dijualnya untuk Garuda Indonesia.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun