Mungkin itu sekadar warning walaupun sumber lain mengatakan hanya butuh 10 menit PLA mencapai Hong Kong jika situasinya mengharuskan bergerak.
Faktanya saat ini tiga matra angkatan bersenjata (darat, laut dan udara) telah masuk ke Hong Kong memperkuat polisi Hong Kong dan PLA Hong Kong Garrison .
Gentarkah para demonstran? Jangan harap. Chanel News Asia edisi 6/10/2019 melaporkan ratusan demonstran telah "menyerang" barak militer PLA di sebuah garnizun di sudut kota Hong Kong. Mereka menyoroti gedung itu dengan sinar laser yang mereka tembakkan dari senter laser.
Sejumlah PLA yang berbasis di sana masih membiarkan protes tersebut sambil mengingatkan dengan pengeras suara"Awas Anda Melanggar Hukum, Anda Dapat Dihukum."
Hingga kini PLA belum bergerak karena masih mempercayai polisi Hong Kong mengatasi tantangan tersebut. Apa jadinya jika suatu saat PLA tak mampu menahan rasa sabarnya lagi hingga bertindak mirip cara mengatasi gerakan perlawanan mahasiswa di lapangan Tiananmen pada 1989 lalu?
Hong Kong "korban" permainan 2 sistem yang menuntut "kemerdekaan." Secara implisit mungkin saja tidak ingin diintervensi oleh Beijing dalam banyak hal termasuk ekstradisi. Secara eksplisit bisa jadi ingin memerdekakan dirinya secara total dari cengkeraman Tiongkok.
Potensi PLA bakal bertindak represif bakal terjadi apalagi ternyata gerakan ELAB awalnya sebuah protes terhadap RUU ekstradisi lambat laun berubah menjadi banyak hal dan yang paling dikhawatirkan Tiongkok adalah Kemerdekaan Hong Kong.
Abangggeutanyo