Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kerugian Saudi Aramco Jadi Pelajaran Dampak Perang

23 September 2019   04:57 Diperbarui: 23 September 2019   12:02 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar economictimes.indiatimes.com, cnbc.com, Bloomber.com. Diedit dalam kolase oleh Penulis

Berusaha tegar tampaknya KSA kewalahan atau belum ada cara mencegat atau menjatuhkan drone dan misil balistik yang (katanya) ditembakkan dari kawasan yang dikuasai Houthi. Berbagai cara dilakukan KSA menyelidiki dari mana rudal balistik dan misil serta drone itu dilepaskan. Patroli udara pun tidak memberikan jawaban.

Beberapa kali dipublikasikan drone dan misil houthi telah ditembak jatuh tapi ancaman drone dan misil Houthi tampaknya adalah bola es yang awalnya kecil menjadi besar dan makin membesar hingga terjadilah serangan raksasa yang tak mampu dicegah bahkan dicegat oleh sistem pertahanan udara modern KSA seperti pada fasilitas minyak milik Saudi Aramco disebutkan di atas.

Perang konvensional, asimetris, perang proksi, perang modern atau apapun jenisnya pada zaman ini ternyata kerugiannya bisa amat dahsyat. Sebuah serangan bisa memaksa satu pihak harus bertekuk lutut secara tiba-tiba akibat lawan melumpuhkan salah satu pusat ekonominya. 

AS telah memperlihatkan dengan bom atom menekuk Jepang pada perang konvensional dalam PD2. Dan Houthi atau Iran sedang berusaha melakukannya untuk KSA. Sementara HTS bersama SNF (Syrian National Front) dukungan Turki dalam payung FSA sedang mempelajarinya terhadap Rusia dalam perang asimetris dan proksi.

Jika hal sama terjadi pada Iran apa reaksi dunia khususnya Rusia? 

Semoga tidak akan terjadi pada siapapun juga karena dampak perang itu ternyata lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan. "Yang kalah jadi debu, yang menang jadi arang.." 

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun