Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Teror Sri Lanka dan Islamphobia

23 April 2019   20:12 Diperbarui: 24 April 2019   11:50 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang penyidik tengah memeriksa lokasi ledakan bom di dalam sebuah gereja di Negombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). Setidaknya 207 orang tewas dalam serangan bom di Sri Lanka. (REUTERS/STRINGER)

Gambar : CNN News18 dan metro.co.uk
Gambar : CNN News18 dan metro.co.uk
Sejumlah tamu Shangri-La hotel yang sedang sarapan dan antri sarapan melayang nyawanya oleh ledakan maut yang dilkukan oleh manusia berhati setan. 

Di lokasi lainnya tak perlu dijelaskan lagi betapa bom bunuh diri itu telah mencabik tubuh-tubuh manusia tak berdosa dan menerbangkannya hingga menempel ke dinding-dinding bangunan di dekatnya.

Apakah dosa orang-orang di hotel dan gereja tersebut serta di 6 lokasi ledakan lainnya sehingga menjadi pelampiasan nafsu bejat atau idiologi ilusi pelaku sehingga harus membuat orang lain tewas seketika ditangannya?

Berhati setan atau manusiakah pelaku bom itu? Tak usah tanyakan pada para pelaku dan supporternya, tapi menurut manusia beradab  dan agama apapun saya kira sependapat tindakan itu tidak manusiawi dan tidak dibenarkan.

Sikap warga dan masyarakat Selandia Baru hampir dua bulan lalu memperlihatkan sikap toleransi masyarakat modern dan beradab menolak aksi terorisme yang terjadi terhadap ummat muslim di seluruh negara itu.

Mereka menumpahkan kasih dan sayangnya dengan berbagai cara untuk menyapa relung hati warga muslim di sana agar sanggup melupakan tragedi maut yang dilakukan oleh manusia biadab Brenton Tarran berhati setan. Mereka hampir tidak tau lagi cara memperlihatkan pada orang muslim agar tetap tinggal dengan damai bersama mereka.

Hingga saat ini terduga pelaku serangan bunuh diri itu baru teridentifikasi sebagai Insan Seelavan  (bukan Insan Setiawan atau Insan Seelawan) dan Zahran Hashim  yang melakukan bom bunuh diri di Shangri-La Hotel serta Mohamed Azzam Mohamed di hotel Cinnamon Grand Hotel. Selian itu Polisi juga menemukan 85 detanator bom yang belum digunakan dekat stasiun bus di kota Kolombo.

Sumber Theleaders-online.com pada edisi 22 April 2019 mengatakan, Hatiyar menyewakan rumahnya pada seseorang yang ternyata adalah Zahran Hasyim, salah satu pengebom bunuh diri di Shangri-La Hotel Insa Seelavan dan Zahran Hashim.  

Setelah diketahui yang melakukan bom bunuh diri bertempat tinggal di rumah sewa milik Ibrahim Dawood Hatiyar polisi menuju ke rumah sewa Haytar. Dalam penggerebekan petugas ke rumah sewa tersebut (katanya) terjadi lagi serangan bom menyebabkan 3 polisi tewas. Hatiyar juga ditemukan tewas termasuk istri dan anaknya.

Sumber yang sama edisi 23 April 2019 menyebutkan Insan Seelavan diketahui sebagai pemilik sebuah pabrik yang berlokasi di sebuah jalan Wellampitiya. Sedangkan Zahran Hasihim belum diketahui pekerjaannya. Keduanya diduga terlibat pembunuhan terhadap Ibrahim Dawood Hatiyar seorang saudagar rempah terkenal di Colombo pada hari yang sama sebelum serangan mereka lakukan di hotel Shangri-La. Sumber : Theleaders-online.com.

Sementara itu serangan di hotel Cinnamon Grand Hotel teridentifikasi dilakukan oleh Mohamed Azzam Mohamed, menurut sumber RT. pelaku ini melakukan serangan yang sama yaitu pada saat orang sedang antri untuk sarapan seperti peristiwa di hotel sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun