Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Inikah Sedang Terjadi pada Sandiaga Uno?

18 April 2019   21:41 Diperbarui: 24 April 2019   16:06 3621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandi tampak kurang antusias. Gambar : Kumparan.com

Jujur saja, dari sisi intelektualitas, pengetahuan, adab, cara dan isi bicara serta kemampuan dalam berbangsa dan bernegara seharusnya Sandi yang jadi Capres (bukan Cawapres) berhadapan dengan Pasangan  Jokowi -Ma'ruf. Akan tetapi nasi telah jadi bubur, waktu yang telah berjalan tidak dapat diputar balik kembali. Sejarahpun telah mencatat detik demi detik perhitungan suara Jokowi diambang pintu kemenangan.

Entah kemenangan Jokowi itu yang terlintas di dalam pikirannya saat menyaksikan data dan informasi yang terukur, terintegral dan faktual serta empiris yang diterbitkan sejumlah lembaga survey dan polling yang menghimpun data dan informasi dari seluruh Indonesia membuat Sandi paham betul bahwa data yang terstruktur itu adalah jawaban atas setiap pertanyaan.

Maka dalam konteks persaingan pilpres --yang hingga saat ini hari ke dua pasca pilpreI-- ia melihat sejumlah lembaga yang memiliki kapasitas dan kemampuan terstruktur di atas telah menyajikan informasi hasil pilpres (mungkin) menurutnya itu adalah jawaban logik, terintegral, empiris dan faktual (terstruktur) atas pertanyaan siapa yang menang dalam pemilihan presiden 2019 ini.

Tidak perlu berleha-leha bagi seorang Sandi menghabiskan waktu berusaha memutar arah jarum jam dan mengubah kondisi ke situasi sebaliknya karena menurut akal sehat dan logikanya itu adalah sesuatu yang tidak mungkin sama sekali.

Perjuangan ekstra keras, ekstra ketat diiringi oleh dukungan doa keluarga, sanak famili, handai tolan, keluarga besar serta dukungan masyarakat dan bangsa Indonesia yang telah memilihnya adalah rangkaian antara ikhtiar dan doa. Kombinasi antara keduanya disajikan dalam sebuah informasi faktual sebagaimana dilihat Sandi sendiri pasca Pilpres 2019. Sebagaimana Sandi (kita) juga telah lihat proses pemilihan umum di negara maju betapa informasi yang disebut Quick Count itu mampu memberi arah secepatnya. Perhitungan suara melalui QC aneka lembaga akan mewakili kondisi sesungguhnya dalam sehari atau beberapa hari kemudian. 

Jadi buat apa menghabiskan waktu berlama-lama, mungkin begitulah dalam pikiran Sandi.

Menebak  jalan pikiran itu tidaklah dilarang dan itu dapat dilakukan oleh siapapun selama mampu membaca beberapa cara dan informasi sebagaimana penulis lakukan. Dasarnya adalah :

Saat deklrasi tahap pertama kemenangan di kediaman Prabowo, Sandi yang saat itu berada di rumah Prabowo pada Rabu 17/4/2019 siang tidak berada di sebelah Prabowo. Informasi yang beredar : Sani kelelahan. Sandi cegukan dari tadi pagi.

Pada saat deklarasi tahap kedua pada sore harinya saat Prabowo klaim kemenangan mencapai 62% lagi-lagi Sandi tidak hadir. Informasi yang beredar. Sandiaga ada di dalam sedang diskusi dengan pimpinan parpol. Sandiaga sehat-sehat saja. Sandi sudah berada di rumah Prabowo sejak sore hari itu tak kunjung nampak hingga pukul 22.00 WIB. Sumber : CNN Indonesia.

Deklarasi ketiga yang ditunggu-tunggu pada Kamis 18 April sore, barulah Sandi hadir di samping Prabowo. Sandi hadir tapi tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Lalu sekitar 15 menit kemudian Sandi menghilang entah kemana setelah deklarasi tersebut.

Tak dapat dipungkiri semua mata dan perhatian banyak tertuju ke arah Sandisaat itu. Aneka gambar dan video tentang kehadiran Sandi yang tampak  lesu, lemas namun tetap berusaha menebar senyum terasa tak mampu menutupi kegalauan hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun