Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Debat Capres 02 Ala Cerdas Cermat, dari Joget sampai Pijat

14 April 2019   12:56 Diperbarui: 14 April 2019   13:21 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Sumber news.detik.com dan Playstore.Diedit oleh Penulis

Debat ke lima Pasangan Calon Presiden (paslon)  01 dan 02 kemarin Sabtu 13/4/2019 terlihat nuansa lain khusus pada kubu pasangan Prabowo - Sandi dimana keduanya bisa tampil lebih segar, rileks dan lain dari biasanya. 

Sandi berusaha mengkover setiap pertanyaan terkait masalah ekonomi makro dan mikro sedangkan Prabowo menjawab atau memberikan pernyataan bersifat normatif pada bidang-bidang umum. 

Penampilan Sandi tadi malam dapat saya katakan sangat baik dan seperti biasa memperlihatkan kelasnya sebagai calon Presiden yang berkualitas, lugas dan berilmu pengetahuan serta memang punya skill dengan apa yang diucapkannya.

Meski telah berusaha tampil senyaman-nyamannya penampilan paslon 02 tetap dirundung adegan-adegan yang (kesannya) kurang sedap, antara lain adalah :

  • Aksi bisik-bisikan telah lama terjadi pada kubu paslon 02, akan tetapi pada acara debat ke 5 tadi malam aksi ini tampak sangat sering terjadi. Acara bisik-bisik terjadi bukan saat moderator meminta menjawab atau memberi tanggapan tetapi terjadi pada saat Jokowi atau Ma'ruf Amin sedang memberi tanggapan atau jawaban. 
    • Aksi bisik-bisik dan puas memberi jawaban atau tanggapan keduanya melakukan tos mirip betul dengan acara sejenis cerdas cermat. Idealnya untuk kelas Presiden, ala cerdas cermat tampaknya tidak proporsional. Lihat saja cara dan sikap debat langsung Capres di negeri berkembang dan maju sebagai perbandingannya.
    • Aksi supporter Prabowo juga mirip suasana cerdas cermat mendominasi ruangan dengan teriakan-teriakan yang menganggu konsentrasi kubu Jokowi. Sementara supporter Jokowi lebih tenang, santun dan bersikap sangat elegan.
  • Prabowo terlihat nervous ketika disuguhi pertanyaan tetkait kebijakan dan strategi ekonomi Makro maka issu tentang ekonomi makro pada umumnya dijawab Sandi. 
  • Meskipun Sandi mampu menjawab atau menanggapi dengan lugas tak dapat ditutupi kekuatiran Sandi pada Prabowo (seorang calon Presiden) justru meminta cawapres menjawab. "Apakah anda mau menguji saya (wakil Presiden) tanya Sandi pada Prabowo berkelakar dalam bahasa Inggris yang kurang sigap ditangapi Prabowo karena menganggukkan kepalanya.
  • Beberapa kali Prabowo minta Sandi menjawab bahkan dengan menepuk pundak Sandi seakan Prabowo kuatir sekali jika salah memberi jawaban.
  • Ketika pembahasan tentang issu deindustrilisasi Prabowo mengatakan telah terjadi kesalahan dari dulu (pemerintahan sebelumnya). Ia mengatakan "Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini kesalahan besar, kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita semua harus bertanggung jawab. Bener, itu pendapat saya."  Kontan saja pernyataan itu menimbulkan reaktif terutama dari Demokrat. Salah satu PD mengancam akan keluar dari koalisi Prabowo - Sandi. Kader Demokrat lainnya gusar, mempertanyakan sesungguhnya Prabowo - Sandi debat dengan siapa, kenapa menyasar ke SBY?

Meski beberapa aksi disebutkan ada yang mirip suasana cerdas cermat masa kecil penulis kondisinya namun perlu diakui aksi debat terakhir tadi malam tampaknya momen yang memuaskan kubu 02. Bisik-bisik, tos, teriakan, canda tawa, tepuk pundak, joged sampai pijat mungkin suatu seni bahkan trik atau strategi Prabowo berusaha tampil dengan cara dan gaya lain mencoba mengubah image dan citra negatif temperamental melekat pada dirinya.

Kesimpulannya, meskipun diselingi aksi-aski unik disebutkan diatas kemenangan moral ada dipihak Prabowo pada debat ke 5 tadi malam sekaligus menjadi debat terakhir Capres- cawapres 2019. Kemenangan moral itu andil bersinarnya bintang Sandi yang berimplikasi menjadi kemenangan moral kubu paslon 02.

Meski demikian dalam catatan penulis sepantasnya dan selayaknya Presiden lebih banyak tahu tentang aneka issu dalam pilpres. Alangkah baiknya jika kualitas Wapres pun mampu seimbang dengan Presiden.  Bukan sebaliknya, sebab jika terjadi sebaliknya maka saat keduanya berinteraksi dalam roda pemerintahan nanti akan sangat mudah terjadi friksi-friksi yang membuat posisi Presiden merasa dijengkali oleh Wapres. Sementara di sudut lain posisi Wapres merasa tidak dihargai oleh Presiden. 

Meski berusaha saling memaklumi pada awalnya namun akan terjadi letupan juga pada akhirnya akibat akumulasi friksi-friksi tak tertahankan lagi. Hal itu adalah proses alamiah yang akan dialami siapapun dalam mengelola kekuasaan. Oleh karenanya potensi friksi seperti disebutkan di atas besar sekali peluangnya akan terjadi nanti mengingat karakter kepemimpinan Prabowo memang tergolong otoriter. Aroma ini mudah terbaca, melekat pada jiwa Prabowo yang (tanpa sengaja) lepas kontrol dan meledak-ledak. Sikap itu tidak akan mudah dibuang lagi mengingat sudah berakar dalam jiwa raganya puluhan tahun.

Jadi meskipun saat ini Sandi menang, Sandi juara dan Sandi bintang kubu 02 perlu dipikirkan sejak dini adalah bagaimana menyikapi potensi friksi yang disebutkan di atas terjadi (cepat atau lambat) dengan catatan JIKA pasangan 02 menang dalam Pilpres 2019.

Kalau tidak menang, Sandi harus bersabar setidaknya  4 - 5 tahun lagi (termasuk persiapan) karena potensinya masih sangat besar menjadi pemimpin negara ini pada masa akan datang. Kualitas Sandi hingga saat ini pantas menjadikannya calon pemimpin yang hebat untuk masa akan datang. Itu pun masih dengan catatan : Tidak Salah (lagi) Mengambil Pasangan, heheheee..

Salam Persatuan dan perdamaian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun