Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Usia Perang Suriah Tergantung pada Turki di Front Idlib

13 Agustus 2018   11:18 Diperbarui: 13 Agustus 2018   14:37 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lambat tapi pasti akhirnya Rusia dan Turki saling berhadapan mengawal punggawa masing-masing di front Idlib.

Seiring dengan keberhasilan yang dicapai pasukan Suriah (SAA) dan seluruh aliansinya di berbagai front selatan dalam tiga bulan terakhir kini sebagian kekuatan besar SAA sedang dipersiapkan di sekitar kawasan Idlib untuk merebut Provinsi Idlib.

Meskipun tentara Suriah sedang berada dalam performa semangat dan kekompakan sangat baik namun rencana Pasukan Suriah dan seluruh aliansinya (Iran dan Rusia dan milisinya) diperkirakan tidak akan mudah karena kepentingan Turki menghadang dengan terang benderang di Idlib.

Di sisi lain Rusia juga memiliki kepentingan yang tidak kalah hebat untuk tujuan geopolitiknya di kawasan timur tengah.

Bedanya, Rusia memperjuangkan persatuan dan kesatuan Republik Arab Suriah sebaliknya Turki mendukung pemberontakan melalui berbagai cara dan dalih guna memenuhi kepentingan geopolitik dan geoekonominya di kawasan timur tengah.

Akibatnya tak terelakkan, Turki yang sejak lama telah punya rencana dan tujuan tersendiri terhadap kelangsungan pemerintahan tetangganya memilih "menghadapi" kepentingan Rusia dan Iran. 

Beberapa persiapan Turki jauh-jauh hari sebelum menghadapi ofensif Idlib antara lain adalah:

  1. Ikut serta dalam perundingan Astana dan Sochi guna mewujudkan tujuan geopolitiknya secara diplomatis
  2. Masuk lebih ke dalam wilayah Suriah dengan cara mewujudkan kawasan penurunan ketegangan permusuhan dan gencatan senjata (Deescalation zone) di sekitar Idlib dan Hama sejak Pebruari lalu.
  3. Mendirikan pos pemantau de-escalation zone dari perbatasan Turki hingga 72 km ke dalam Suriah. Hingga kini Turki telah mendirikan 12 pos pemantau dengan melibatkan ribuan tentara.
  4. Bersama Qatar dan Arab Saudi pemerintah dan militer Turki mendanai, melatih dan memfasilitasi hampir 100 kelompok pemberontak Suriah dukungan Turki (The Turkish-backed Free Syrian Army (TFSA). (Menuru informasi washingtonpost edisi 12 Juni 2015 , Turki bersama Qatar dan Arab Saudi merupakan donatur utama pendukung FSA)
  5. Dari ratusan sayap milisi Free Syrian Army (FSA) telah ada sejak 2011, Turki menggabungkannya ke dalam 4 Legion utama dalam komando Syrian National Army (SNA). Menurut Mayor Yasser Rahim salah satu petinggi SNA dari Fayla al-Sham, saat ini tak kurang 25 ribu petempur SNA hingga saat ini (reuters). Sumber berita lain, The National Army (NA) berkekuatan 100 ribu orang siap menghadapi SAA dalam front Idlib.
  6. Di beberapa kota kawasan Idlib telah berlangsung demontrasi oleh warga setempat memberi dukungan terhadap Turki dengan selogan "Turki adalah teman Revolusi Kita.."
  7. Turki secara intensif mengirim pasukan dan peralatan ke kawasan 12 pos pemanatauannya di Idlib bahkan ke kawasan Hama jauh ke dalam ke arah kota Hama. Meskipun serangan udara Rusia dan Suriah terhadap posisi FSA di beberapa kawasan Idlib sedang berlangsung, sejumlah konvoi logistik Turki tidak terpengaruh. Pasukan Turki tetap masuk ke lokasi pos cek poin yang telah disepakati membawa perbekalannya.

Ribuan petempur FSA yang kalah di front selatan (Daraa) telah dipindahkan ke kawasan Idlib siap siaga membuat perhitungan balas dendam kesumat terhadap SAA.

Ratusan petempur yang terluka dan sedang sakit diberi perawatan oleh Turki dan dikirim ke dalam kawasan Turki dekat perbatasan Suriah.

www.rferl.org
www.rferl.org
Persiapan aliansi Rusia

Rusia telah menyiapkan jalur evakuasi aman (Humanitarian corridors for civilians) dekat pangakalan udara Abu Duhur sejak awal Agustus lalu. Dan beberapa jam lalu(saat tulisan ini dibuat) Rusia telah menyiapkan satu koridor baru di dekat Morek.

  1. Pada 10 Agustus 2018 lalu, Helikopter Suriah menjatuhkan sebaran leaflet ke sebagian kawasan Khans Sayqun mengingatkan agar warga sipil menghindar, menjauh atau masuk ke kawasan aman telah ditunjuk.
  2. Pasukan Tiger Force salah satu unit elit dan terkuat dalam SAA telah tiba di beberapa kawasan provinsi Idlib dan Aleppo terutama di jalur pertahanan bagian timur hingga selatan Suriah perbatasan kawasan dikuasi SAA dan FSA.
  3. Sekitar 1300 petempur Kurdi di kota Alepo menyatakan siap sedia ikut serta membantu SAA dalam ofensif Idlib
  4. Beberapa ruas utama dari dan ke kawasan dikuasi FSA telah ditutup untuk sementara waktu. Diantaranya adalah jalan M54 di Suqaylabiyah (Hama) ke kawasan dekat pos pemantau Turki di desa al-Arimah dan jalan dari pagkalan Abu Duhur ke Saraqib yang dikuasi FSA.
  5. Beberapa sumber menyebutkan China akan ikut ambil bagian secara terbuka dengan menerjunkan pasukan khususnya ke kancah Idlib setelah sekikan lama bertahan pada posisi "no intervention" sejak 2012. Bagi Tiongkok, kegagalan Suriah menghadapi partai hidup matinya bisa membahayakan posisi mereka dimana China telah membantu secara diplomatis di berbagai diplomatik. Di sisi lain, Tiongkok melihat perang akan berakhir dan itu adalah sebuah peluang investasi di Suriah jika konflik berakhir.
  6. Menurut sumber lain, saat ini 40 ribu kekuatan SAA dan aliansinya akan menghadapi 100 ribuan FSA dukungan Turki dalam "partai hidup mati" perjuangan pemberontakan atau opisisi Suriah terhadap pemerintahan Bashar al-Assad dukungan Iran dan Rusia

Melihat situasi dan kondisi di atas, apa yang akan terjadi dalam pertempuran Idlib? Kemungkinan yang terjadi adalah :

Terjadi pergesekan antara Turki dan Rusia. Jika ini terjadi maka Rusia akan mengalami kerugian karena kapal-kapal mereka menuju ke laut hitam tidak dapat melalui selat Bosporuz lagi.

Kerugian bagi Turki karena AS dan Rusia sama-sama akan mendukung perjuangan Kurdi Suriah dalam aliansi Syrian Democratic Force (SDF) yang sangat dibenci oleh pemerintahan rezim Erdogan.

Kehadiran 12 pusat pemantau Turki dalam de-escaltion zone yang disepakati adalah kemenangan bagi Turki sebab posisi mereka -sesuai perjanjian- tidak dapat diintervensi atau diganggu oleh Rusia dan Iran. Atas posisi ini Turki mampu melihat dan memberi informasi kepada punggawa-punggawa dukungannya apa dan bagaimana menghadapi atau melumpuhkan aliansi SAA di lapangan medan perang.

Jika terjadi perang antara aliansi SAA dan FSA (Syrian Army atau TFSA) kemungkinan besar Turki dan Rusia akan mengambil jalan tengah yakni sama-sama tidak menggunakan serangan udara oleh angkatan udara masing-masing. Bahkan Turki akan meminta pada Rusia angkatan udara Suriah tidak boleh terlibat, jadi murni pertempuran darat (artileri, kavaleri dan invantri).

Jika syarat di atas disetujui Rusia maka proses pencapaian kemenangan SAA atas SA (TFSA) akan sangat lambat bahkan bisa sangat sulit mengingat keberhasilan atau kemangan SAA selama ini sangat tergantung pada serangan pembuka dan pelindung melalui udara.

Jika perang Idlib berlarut-larut dan menelan biaya besar kedua belah pihak maka Turki dan Rusia akan berdamai dengan cara bagi wilayah.

Seluruh wilayah yang telah direbut dari tangan ISIS (antara Jarabulus ke Afrin) menjadi bagian Turki sedangkan seluruh Idlib dan (mungkin) Manbij menjadi bagian Suriah.

Koridor antara Jarabulus hingga Afrin sudah cukup membuat Turki menang dalam perang sipil Suriah karena berhasil menambah luas wilayah Turki dengan mencaplok wilayah Suriah untuk ke dua kali setelah era Kemal Ataturk membatalkan perjanjian Lausanne yang telah ditandatangani bersama Perancis pada 1936. 

Turki menganeksasi provinsi Hatay sebagai provinsi ke 63 Turki. Pada saat itu Hatay bagian dari Suriah (mandat Perancis untuk Suriah). Jarabulus- Afrin sepanjang 137 km itu sudah lebih luas daripada provinsi Hatay atau Alexandretta yang dianeksasi pada 1939 (sepanjang 117 km dari Samandag ke Akbez) cukup luas untuk menempatkan militan kelas wahid "alumni" didikan Turki sebagai milisi paling menggentarkan dunia.

Rusia tampaknya akan lebih mengambil jalan tengah mengingat ketergantungannya pada selat Bozporus. Namun -meski tidak takut- Turki juga tidak ingin terlibat konflik dengan Rusia apalagi pada masa ini ketika Turki sedang berada pada tingkat hubungan sangat buruk dengan AS dan Uni Eropa.

Kunci Konflik Suriah akan Panjang atau Pendek pada Turki

Dengan demikian konflik perang Suriah bisa panjang atau pendek tergantung pada pendekatan Turki akan seperti apa dalam menghadapi ofensif SAA di Idlib.

Jika Turki memilih untuk jangka panjang maka strategi ini tidak akan ada hasil apa-apa selain kerugian bahkan bisa kehilangan peluang mempertahankan Jarabulus -Afrin jika milisi SA dukungannya kalah. Sebaliknya perang bisa pendek jika mampu "berdamai" alias cincai-cincai dengan Rusia dengan barter wilayah Idlib dengan Jarabulus.

Jika ini terjadi maka posisi Rusia akan aman, setidaknya serangan terhadap pangkalan udara Hmeymim akan semakin kecil risikonya dan semakin jauh jaraknya.

Hal sama bagi Iran ikut menikmati kemenangan karena misinya di Suriah adalah menghubungkan jalur Lebanon ke Hama hingga Deir Ezzour secara langsung telah tercapai. Iran juga jumawa karena perbatasan Dataran tinggi Golan - Suriah telah dibebaskan bisa "melihat" Israel lebih dekat. 

Di sisi lain meskipun ke dua aliansinya merasa jumawa, bagi Suriah (SAA) pencapaian barter itu adalah sebuah kekalahan akibat daerah teritorial Republik Arab Suriah menjadi semakin kecil dari sebelum meletusnya perang sipil Suriah.

Manakah yang akan dipilih Turki? Mari kita simak saja..

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun