Mengapa Mesir yang besar tapi kini keropos di dalamnya didera oleh sejumlah krisis politik rasanya seperti tak pernah berhenti? Tak salah kita luangkan waktu sejenak untuk melihat Mesir Kuno dan Mesir Kini dan apa kaitannya dengan terus membaranya situasi politik dan keamanan di Mesir.
Mesir Kuno
Empat Puluh Ribu tahun sebelum Zaman Mesir Tua, wilayah paling subur Mesir terutama sekali ada di sekitar Delta Nil dan sepanjang jalur Sungai Nil. Di wilayah Mesir inilah orang-orang zaman Kuno mencari penghidupan dan merakit kehidupan mereka sesuai dengan kebutuhan utama mereka saat itu.
Pada masa Kerajaan Mesir Tua, wilayah Mesir yang yang paling banyak diminati sejak 3400 SM terbentang dari Canopus (kini Aleksandria) ke Pelusium (kini Al-Farama ) sampai ke Thebe (kini Luxor ) dan ke Memphis pada masa itu.
Untuk mempersatukan wilayah-wilayah disepanjang jalur delta dan sungai Nil tersebut masyarakat dan pendeta yang beraliran sihir pada saat itu mengangkat seorang ketua yang mempunyai kekuasaan tak terbatas yang disebut dengan Firaun. Jadi banyak sekali Firaun-firaun kecil pada masa itu.
Firaun Menes adalah pemersatu pertama Mesir. Menes hidup pada zaman Mesir Tua (3100 - 3000 SM) telah berhasil mempersatukan Mesir Selatan (dataran tinggi) dengan Mesir Utara (daratan rendah atau pesisir) Mesir sangat disegani oleh kawan dan lawannya. Firaun Menes dianggap sebagai bapak Firuan Mesir, pembentuk cikal bakal Firaun lainnya dalam 30 dinasti sejarah Firaun Mesir. Pada zaman Menes juga Piramida Mesir (Spinks) dibangun dengan teknologi dan ilmu pengetahuan amat mengagumkan.
Pada zaman kerajaan Mesir Tengah (1640 - 1570 SM) rakyat Mesir telah mampu bertani dengan lebih modern dengan pembangunan proyek irigasi dan waduk. Selain itu Mesir telah mampu membuat kapal-kapal dagang besar untuk perdanganan dengan daerah luar Mesir lainnya terutama di sekitar Timur Tengah. Pada zaman tengah ini nam Mesir berkibar pada puncaknya.
Pada zaman kerajaan Mesir Baru (1570 -1075 SM) beberapa Firaun yang berada pada dinasti ke 19, 18 dan 20 telah mampu membangun armada kekuatan militer Mesir yang handal. Firaun Ramses II adalah Raja yang amat terkenal diantara Firaun, selain kejam, bengis dan otoriter ia juga dikaitkan dengan kisah Nabi Musa yang menceritakan Rameses II tenggelam bersama pasukannya di laut Merah.
Meskipun sangat kuat pada dinasti sebelumnya, akhirnya dinasti Mesir ke 21 mengalami keruntuhan secara militer dan wilayah akibat mulai ditaklukkan oleh negara kuat lainnya pada masa itu seperti Persia dan Romawi.
Mesir yang juga disebut Egypt dalam bahasa Yunani yang berarti tanah yang dirindukan perlu. Perlu waktu hingga 2500 tahun Mesir keluar dari zaman kuno hingga ke jaman Romawi (30 SM - 700 M) yang dianggap oleh sejarawan Mesir menjadi lebih modern dalam berbagai bidang.
Setelah dominasi Romawi runtuh, Mesir yang telah melalui perjalanan panjang yang melelahkan selama 3000 tahun akhirnya Mesir masuk dalam zaman kekuasaan Islam (700 - sekarang). Lebih dari 11 abad sesudah menjadi salah satu wilayah yang didominasi oleh ummat Muslim, Mesir menjadi Khedivate pada 1878- 1914, salah satu daerah otonomi Turki di Timur Tengah.