Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Bangkok hadiri SEA-Teacher Summit 2023

30 Maret 2023   14:44 Diperbarui: 30 Maret 2023   14:50 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama semua peserta, dok. pribadi

Dr. Ethel Agnes Pascua-Valenzuela, sebagai Direktur SEAMEO Secretariat yang berasal dari Filipina menyatakan bahwa pada batch saat ini ada peluang untuk dibuka kesempatan bekerja sama dengan negara-negara yang lebih banyak, selain di Asia Tenggara. Selain itu juga dibicarakan kemungkinan untuk kegiatan sejenis, yang lebih luas pada program pendidikan vokasi.

Foto grup rombongan dari Perguruan Tinggi se-Indonesia, dok. pribadi
Foto grup rombongan dari Perguruan Tinggi se-Indonesia, dok. pribadi

Beberapa peserta hadir secara daring antara lain dari Perwakilan Kementrian Pendidikan Filipina dan Universitas Tsukuba, Jepang. Hadir secara langsung pejabat perwakilan dari Kementrian Pendidikan Thailand.

Kesempatan ini juga menjadi ajang reuni bagi para pegiat SEATeacher yang terkendala pandemi. Disini bisa bertemu dengan mitra lama dan mitra baru, serta memperbaharui kontrak kerja sama. Para peserta diminta untuk mencari mitra untuk pertukaran mahasiswa secara mandiri. Maka pada ajang tersebut, banyak terjadi diskusi yang intensif  sesama peserta untuk mendapatkan mitra kolaborasi, dan menandatangani framework collaboration sebagai kerangka untuk aktifitas yang akan dilaksanakan selanjutnya. Secara umum, dilaksanakan seremoni penandatanganan Letter of Agreement sebagai payung besar kerja sama antar lembaga.

Sore harinya, dengan menggunakan transportasi umum, saya dan Pak Hengki menuju ke daerah Siam. Mengunjungi pusat perbelanjaan yang besar dan atraktif. Belanja mata dan belanja perut. Setelah berkeliling cukup lama, dan salah pengertian yang kocak. Menanyakan makanan halal, makanan muslim kepada warga lokal, yang ditunjukkan adalah Masjid di basement mall besar tersebut. Untuk sholat di masjid tersebut, harus mengisi buku tamu. Petugas berbaik hati, mengantarkan kami ke satu-satunya penjual makanan halal di mall tersebut. Rumah Makan India.

Makanan India di Siam Mall, dok. pribadi
Makanan India di Siam Mall, dok. pribadi
Pada hari kedua, dilaksanakan kunjungan ke Faculty of Education, Valaya Alongkorn Rajabhat University under the Royal Patronage, di Pathumthani, Thailand. Rombongan disambut baik oleh pimpinan fakultas, dan diajak untuk berkunjung ke Demonstration School yang terletak di dalam kampus. VAR merupakan kampus pionir dalam kegiatan SEA-Teacher sejak awal pelaksanaannya. Karena komunikasi yang kurang baik di grup percakapan, kami kehilangan rombongan, dan harus menuju ke lokasi dengan taksi. Perjalanan sekitar 1,5 jam.

Demonstration School adalah konsep yang sama dengan Sekolah Laboratorium jika di Indonesia. Pembiayaan untuk sekolah di kampus VAR ini cukup besar, antara lain bisa dilihat dari fasilitas yang dimiliki, kegiatan, serta pengajar native speaker lebih dari satu. Sebagai negara yang terkenal dengan pariwisatanya, maka Thailand sangat mudah untuk menggaet para ekspatriat untuk dapat bekerja di Thailand.

Konsep Montessori jadi bagian di sekolah ini, demikian pula STEM. Bagaimana penerapan Science, Technology, Engineering, and Mathematics menjadi bagian dalam pembelajaran di sekolah. Sebagai negara terbuka, tercermin pada sekolah ini, salah satu pelajarannya adalah Bahasa Mandarin, sebagai bagian dari kurikulum yang diajarkan di kelas.

Setelah mengunjungi sekolah, kami Kembali ke hotel. Malam harinya saya dan Pak Hengki berjalan-jalan ke Supermarket Lotus, yang dekat dengan venue acara. Ternyata ada satu hal yang menarik. Bank di Thailand, yang buka di Mall, mempunyai jam kerja yang sama dengan jam masuk di Mall. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan bank dengan lebih nyaman. Kami berbelanja beberapa barang, jelasnya makanan, untuk oleh-oleh. Disitu ada juga beberapa suvenir, tetapi tidak lengkap. Makanan dan minuman dalam kemasan yang dijual disini ternyata dari berbagai negara. Bahkan ada produk Kopiko dari Indonesia. Ini mencerminkan keterbukaan pasar dan kemudahan masuk barang dan jasa luar negeri ke Thailand.

Lab Robotik, dok. pribadi
Lab Robotik, dok. pribadi

Jam 10-an malam kami pamitan ke pihak hotel. Karena penerbangan pagi, serta panitia lokal banyak mengingatkan tentang betapa sibuknya bandara saat ini, serta adanya beberapa perbaikan jalan. Maka kami memutuskan untuk bermalam di bandara Suvarnabumi ini. Perjalanan menggunakan taksi yang dipesan lewat hotel. Biayanya dibawah tiga ratus baht. Masih lama menuju perpulangan. Suasana bandara ramai seperti biasanya, mirip sebelum pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun