Mohon tunggu...
Aan Hasanudin
Aan Hasanudin Mohon Tunggu... Penulis - Senang bercengkrama denganmu

Anak Desa yang bermimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stigma Buruk Anak Broken Home: Analisis Stigma dan Identitas Erving Goffman

12 Mei 2020   16:15 Diperbarui: 13 Mei 2020   15:30 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Parahnya, stigma ini juga ternyata didukung oleh hasil penelitian-penelitian, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh (Muklhis, 2015) tentang perilaku sosial anak remaja broken home di salah stau SMPN di Kota Banda Aceh. Dalam penelitiannya, ia menjelaskan bahwa “Perilaku-perilaku social anak-anak korban broken home nampak jelas sangat mengganggu suasana kelas dan sangat-sangat mengganggu jalannya proses belajar mengajar, perilaku-perilaku mereka memang meresahkan para guru dalam proses belajar mengajar”. 

Sebenarnya menurut saya sendiri penelitian ini tidaklah salah, karena penelitian ini mencoba untuk mengentahui bagaimana kondisi yang sebenarnya. Tetapi terdapat kekhawatiran tersendiri bagi saya, ketika nantinya stigma bahwa anak-anak broken home biasanya adalah anak-anak yang nakal, semakin kuat dalam pandangan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Ardianti, A. (2017). Stigma Pada Masyarakat "Kampung Gila" di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Jurnal S1 Sosiologi FISIP Universitas Airlangga, 1-27.
Aziz, M. (2015). PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA KORBAN BROKEN HOME DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 30-50.
Jayani, D. H. (2020, Februari 20). Ramai RUU Ketahanan Keluarga, Berapa Angka Perceraian di Indonesia? Retrieved from databoks.katadata.co.id: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/20/ramai-ruu-ketahanan-keluarga-berapa-angka-perceraian-di-indonesia


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun