Parahnya, stigma ini juga ternyata didukung oleh hasil penelitian-penelitian, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh (Muklhis, 2015) tentang perilaku sosial anak remaja broken home di salah stau SMPN di Kota Banda Aceh. Dalam penelitiannya, ia menjelaskan bahwa “Perilaku-perilaku social anak-anak korban broken home nampak jelas sangat mengganggu suasana kelas dan sangat-sangat mengganggu jalannya proses belajar mengajar, perilaku-perilaku mereka memang meresahkan para guru dalam proses belajar mengajar”.
Sebenarnya menurut saya sendiri penelitian ini tidaklah salah, karena penelitian ini mencoba untuk mengentahui bagaimana kondisi yang sebenarnya. Tetapi terdapat kekhawatiran tersendiri bagi saya, ketika nantinya stigma bahwa anak-anak broken home biasanya adalah anak-anak yang nakal, semakin kuat dalam pandangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianti, A. (2017). Stigma Pada Masyarakat "Kampung Gila" di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Jurnal S1 Sosiologi FISIP Universitas Airlangga, 1-27.
Aziz, M. (2015). PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA KORBAN BROKEN HOME DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 30-50.
Jayani, D. H. (2020, Februari 20). Ramai RUU Ketahanan Keluarga, Berapa Angka Perceraian di Indonesia? Retrieved from databoks.katadata.co.id: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/20/ramai-ruu-ketahanan-keluarga-berapa-angka-perceraian-di-indonesia