Disebut-sebut bahwa seorang kandidat yang sudah dua periode menjadi rektor di PTS konon dipandang paling besar peluangnya untuk menang. Sinyal ini menarik sekali sekaligus membuka cakrawala baru: Daripada banyak silang selisih tentang rektor asing, lebih baik dibuka saja kompetisi horizontal seperti yang sedang terjadi di UI.Â
Arahnya jelas, yakni ke depan, pemilihan rektor untuk PT di mana pun di Indonesia sebaiknya dilakukan lewat kompetisi horizontal seperti ini; kandidat dijaring dari mana pun, kemudian disaring, dan dipilih yang memang pemenangnya.Â
Boleh saja dalam kompetisi horizontal ini diikuti peserta dari luar negri maupun oleh orang asing; tetapi bila kelak seseorang terpilih sebagai rektor, dia menjalankan kepemimpinan sesuai dengan ekosistem yang memang sudah dilaksanakan di PT itu.
Bila kompetisi horizontal seperti ini dapat menjadi sistem baru, -sekali lagi- , dikotomi PTN -- PTS tidak akan ada lagi, dan individu professional, pintar, serta pantas dari PTS sangat dimudahkan untuk meniti karir selanjutnya di PTN.