Mohon tunggu...
Prihantoro dhana
Prihantoro dhana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa Universitas

belajar adalah guru terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Strategi Pemberdayaan Masayarakat dalam Menekan Kasus Covid-19 di Wilayah Gedong Tataan

30 Juni 2020   13:30 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:46 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gedong Tataan merupakan wilayah ibukota kabupaten pesawaran, dengan keberadaannya yang strategis dan berbatasan langsung dengan kota bandar lampung dan kabupaten pringsewu membuat wilayah Gedong Tataan sangatlah padat. Kondisi ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian karena sangat rentan dengan penyebaran wabah Covid-19 yang akhir-akhir ini menimbulkan keresahan seluruh lapisan masyarakat. Namun berkembanganya isu-isu yang kurang bertanggung jawab dapat menjadi permasalahan penting dalam program pengendalian wabah Covid-19. Minimnya pengetahuan dan pemahaman penduduk mengenai informasi yang valid tentang agen virus Corona dapat menimbulkan dampak sosial yang besar. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat untuk dapat memberikan data dan informasi yang ilmiah kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai wabah virus corona di Indonesia dan khususnya diwilayah Gedong Tataan. Pengetahuan dan pemahaman yang ilmiah,akurat dan dapat dipercaya akan dapat membantu masyarakat untuk mudah melaksanakan himbuan dan arahan pemerintah guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Gedong Tataan. Atas dasar inilah telah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan penduduk Desa Gedong Tataan agar dapat menghadapi dan melewati pandemic Covid-19.

pendekatan yang dilakukan yaitu dengan cara pendekatan keluarga bagaimana arahan dari Kementerian Kesehatan menetapkan strategi operasional pembangunan kesehatan melalui Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat karena menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:

  1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
  2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk normanorma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
  3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
  4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:

  1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,
  2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
  3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
  4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
  5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.

Pendekatan keluarga yang dimaksud adalah kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat. 

Ditengah pandemi covid-19 penulis coba mengimplementasikan strategi pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan keluarga melalui P2K2 ( Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga) dalam menghadapi pandemi covid-19 serta bagaimana cara aman menjaga keluarga dari penularan covid-19. 

Menurut Atirista Nainggolan memaparkan tiga teknik analisis gender yaitu Analisis Harvard, Analisis Moser dan Kerangka Pemberdayaan. Pentingnya analisis gender adalah dalam rangka identifikasi kepentingan praktis laki-laki dan perempuan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan program pembangunan, dan kepentingan strategis yaitu kesetaraan status, peran, akses dan kontrol antara laki-laki dan perempuan. 

Berdasarkan teori tersebut maka strategi pemberdayaan yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan kader dan kelompok kesehatan pada setiap dusun di desa Gedong Tataan dengan sasaran ibu rumah tangga. 

Kegiatan tersebut tetap mengacu dengan protokol kesehatan seperti dilakukan cek suhu tubuh, cuci tangan pakai sabun sebelum masuk ke ruangan, serta menjaga jarak satu sama lain.

Pada proses pemberdayaan strateginya dengan mengajak ibu-ibu berperan aktip dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah Pemberdayaan Melalui P2K2
Langkah Pemberdayaan Melalui P2K2
Berdasarkan langkah- langkah pemberdayaan yang penulis kembangkan diharapkan capaian Pemberdayaan mampu mencapai tingkatan (C6) Evaluasi Menurut toksonomi bloom yaitu audiens atau sasaran mampu mengkritik, menilai, dan menafsirkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun