Menjadi Kurator Buku
Saat lulus menjadi alumni gelombang 12, aku selalu mengabdi menjadi salah satu bagian Tim Solid Omjay. Saat menjadi moderator, kebetulan aku selalu menemani narasumber Dra. Sri Sugiastuti atau akrab disapa Bu Kanjeng. Beliau adalah salah satu narasumber yang berperan penting atas lahirnya buku keduaku yang berjudul Kunci Sukses Menjadi Moderator Online.
Usai menemani Bunda Kanjeng saat KBMN gelombang 16, Bunda memberikan tantangan kepadaku untuk belajar menjadi seorang kurator. Awalnya aku bingung, apa sih kurator? Apa saja tugas kurator? Lalu apa aku pantas menerima tawaran bunda? Perasaan itu selalu berkecamuk dalam dada.
Aku memberanikan diri untuk menerima tantangan dari Bunda Kanjeng untuk mencoba menjadi kurator. Aku menjalani setiap prosesnya. Sampai akhirnya buku pertama yang aku kuratori akhirnya terbit juga karya dari alumni KBMN 16 dengan judul Jejak Digital Motivator Andal. Hampir dari semua alumni KBMN, membuat satu antologi bersama usai materi Bu Kanjeng. Berikut dokumentasinya.
Setelah mencoba menjadi kurator KBMN 16, aku juga mencoba menjadi kurator dari beberapa alumni KBMN antara lain BM 17, 18, 19-20, 21-22, 23-24, dan terakhir adalah BM 28. Aku juga mencoba menjadi kurator antologi pantun dan puisi. Berikut dokumentasinya.
Banyak membaca akan membuatmu semakin gemuk menulis. Istilah ini aku dapatkan saat membaca buku Omjay yang berjudul Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Perjalanan menjadi kurator membuatku semakin berkibar karena membuat karyaku semakin banyak hingga mencapai 60 buku.
Sebagai seorang penulis pula yang baru menulis sejak Agustus 2020 hingga sekarang masuk bulan Februari 2023, jumlah 60 buku adalah sebuah proses yang dibilang sangat cepat. Karena dalam waktu 2 tahun lebih, aku bisa produktif menghasilkan puluhan buku.
Sebagai seorang penulis pemula yang mencoba menjadi seorang kurator Andal, tentunya butuh proses yang tidak instan. Tidak seperti makan cabai, yang saat dimakan langsung terasa pedas. Semua hal baru akan terasa ringan jika dijalani dengan kesabaran dan penuh semangat. Untuk itu, aku selalu meminta para kandidat Tim Solid lain untuk mencoba pengalaman baru sebagai kurator. Misalnya Mas Miftah, Pak Dail, Bu Helwiyah, Bu Lely Suryani, Bu Leni Priska, Bu Arofiah Afifi, Koko Sim, dan yang lainnya.Rasanya bahagia sekali melihat regenerasi moderator dan sekarang malah regenerasi kurator.