Mohon tunggu...
aam numan
aam numan Mohon Tunggu... -

kelahiran ponorogo yang selalu ingin berkebun...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak tentang Nasionalisme (dan Juga Nasionalisasi) yang (Sudah Diprediksi Akan) Gagal

18 Februari 2010   13:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaum keluarga dan bangsamu akan tinggalkan dikau
Meskipun demikian djanganlah berkeluh!
Ranting-ranting pengharapanmu akan patah dan gugur
dan agaknya tiada akan berbunga dan berbuah
Meskipun demikian djanganlah berkeluh!

Kegelapan akan meliputi djalanmu di malam hari
tetapi adakah itu sebab akan tinggal berdiri?
Berulang kali engkau akan memasang pelita,
tetapi agaknja pelita itu tiada akan menyala
Meskipun demikian djanganlah berkeluh!

Djikalau binatang di rimba mendengar suaramu
semuanja akan datang mengelilingi dikau.
Tetapi agaknja dalam rumahmu sendiri
hati-hati jang keras akan tinggal berbatu
Meskipun demikian djanganlah berkeluh!

Sebab engkau akan melihat pintu tertutup
adakah itu sebab akan berbalik pulang?
Engkau akan terpaksa berulangkali mengetuk
tetapi agaknja pintu tiada akan terbuka
Meskipun demikian djanganlah berkeluh!

Dikirim oleh Rabindranath Tagore kepada Noto Soeroto bin Notodiredjo
Salah satu pendiri budi utomo (Oedaya, jrg IV, thn 1927, h. 202)
Dikutip dari Wayang-Liederen karya Rosa MT. Kerdijk


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun